Indonesia Berikan Bantuan Kemanusiaan Senilai 17,6 Miliar Kepada Vanuatu
BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara Republik Vanuatu, dalam rangka percepatan penanganan dan pemulihan pasca bencana siklon tropis Judy dan Kevin serta gempabumi M 6,5 yang terjadi pada bulan Maret 2023 lalu.
Bencana itu telah menyebabkan warga mengungsi, kerusakan jaringan infrastruktur, tercemarnya sumber air, kerusakan pada sektor pertanian hingga jaringan konektivitas telepon dan internet terganggu.
BACA JUGA: Survei SPIN: Prabowo Menteri dengan Kinerja Paling Konkret, Elektabilitas Meningkat
Pelepasan bantuan itu dilakukan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Pembangunan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashhabul Kahfi Djamal, jajaran petinggi Bea Cukai, Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Angkasa Pura di Terminal Cargo, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/5).
Dalam sambutannya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemberian bantuan itu didasarkan atas permintaan dari Vanuatu kepada Pemerintah Indonesia, setelah status tanggap darurat diterbitkan, menyusul dampak bencana yang begitu besar dan melanda secara bertubi-tubi dalam satu kurun waktu.
BACA JUGA: Prabowo Sering Unggul di Musra Relawan Jokowi, Salah Satu Faktor Tingginya Elektabilitas
Muhadjir juga mengatakan bahwa pemberian bantuan ini merupakan bentuk semangat kemanusiaan, gotong-royong dan simbol dari pentingnya hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Vanuatu. Melalui bantuan ini, Muhadjir berharap semoga hal itu dapat meringankan beban yang sedang dialami Vanuatu.
“Indonesia akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Vanuatu. Oleh karena itu didasari oleh semangat kemanusiaan, semangat gotong-royong serta menekankan pentingnya hubungan persahabatan dengan Vanuatu, maka Pemerintah Indonesia berinisiatif memberikan bantuan untuk mendukung Vanuatu dalam masa yang berat ini,” ungkap Muhadjir.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Fasilitasi ODGJ di Kuningan untuk Berobat
Bentuk dukungan yang akan diberikan kepada Vanuatu meliputi sejumlah barang logistik maupun peralatan senilai 7,6 miliar lebih. Adapun rinciannya meliputi tenda pengungsi 7 set, tenda keluarga 30 set, generator 2kVA 160 unit, velbed 400 unit, peralatan kebersihan 1.000 paket, sweater anak 2.000 buah, jaket anak 2.500 buah, jaket dewasa 2.000 buah, perkakas tukang 30 set, rendang daging 3.000 kemasan, paket sembako 300 paket, lampu solar 10 unit, dan gegaji mesin 20 unit.
“Nilainya sekitar 7 miliar lebih,” ungkap Muhadjir.
Di samping dukungan dalam bentuk barang, Pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan berupa dana tunai senilai 10 miliar untuk perbaikan ruang VVIP Bandara Port Villa yang mengalami kerusakan terdampak bencana.
BACA JUGA: PAN Dinilai Condong Dukung Prabowo karena Hal Ini
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa pemberian bantuan kemanusiaan kepada negara lain yang terdampak bencana ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Indonesia. Sebelumnya, hal yang sama juga telah dilakukan Pemerintah Indonesia kepada Pakistan dan Turki serta Suriah.
Adapun bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia kepada Vanuatu sebelumnya juga pernah dilakukan, yakni pada Maret 2015, setelah negara kepulauan yang berada di Samudera Pasifik itu diterjang siklon tropis Pam.
“(Pemberian bantuan kepada negara lain yang terdampak bencana) Ini tentu saja seperti yang sering dilakukan Pemerintah Indonesia. Di tahun ini juga kita baru saja melaksanakan pemberian bantuan korban bencana gempabumi di Turki dan Suriah,” jelas Suharyanto.
BACA JUGA: Prabowo Dipuji karena Ajak Masyarakat Tenang dan Hindari Adu Domba
Kepala BNPB menambahkan bahwa selain bantuan berupa logistik dan peralatan, Pemerintah Indonesia juga mengirimkan tim khusus asesmen dari Kementerian PUPR, Kemenlu, BIN dan BPKP berjumlah 14 orang. Seluruh jenis bantuan termasuk delegasi bagi Vanuatu itu akan dibawa menggunakan dua pesawat carter, yakni Garuda Indonesia dan pesawat kargo My Indo Airlines.
“Menggunakan bersama dua pesawat. Satu pesawat kargo yang murni membawa barang, kemudian satu pesawat lagi membawa delegasi Indonesia,” jelas Suharyanto.
BACA JUGA: Lembaga Survei Nasional Bocorkan Alasan Prabowo Unggul Hingga 51,6%
Lebih lanjut, Suharyanto juga menjelaskan bahwa penerbangan yang membawa misi kemanusiaan ini akan menempuh rute mulai dari Jakarta, Kupang, Brisbane dan diperkirakan tiba di Vanuatu sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Suharyanto juga mengatakan bahwa setibanya di Vanuatu, rombongan Menko PMK, Kepala BNPB, Ketua Komisi VIII DPR RI dan delegasi lainnya akan diterima oleh Perdana Menteri Vanuatu yang didampingi oleh Menteri Luar Negeri Vanuatu.
“Akan diterima oleh Perdana Menteri Vanuatu dan Menteri Luar Negeri Vanuatu,” jelas Suharyanto.
Pada momentum serah terima bantuan di Vanuatu, tim kemudian juga akan meninjau bangunan gedung VVIP bandara Port Vila yang mengalami kerusakan terdampak bencana. Peninjauan itu dilakukan guna asesmen awal dari rencana perbaikan gedung yang akan dibantu oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR.
BACA JUGA: Survei SPIN: Prabowo Menteri dengan Kinerja Paling Konkret, Elektabilitas Meningkat
“Tim dari Kementerian PUPR akan melihat kondisi VIP bandara di Port Vila karena mengalami kerusakan akibat bencana tadi,” pungkas Suharyanto.