BIMATA.ID, DIY- KTT ASEAN diselenggarakan di Labuhan Bajo pada 10-11 Mei 2023. Pada pertemuan itu, para pemimpin negara-negara ASEAN bertemu untuk membahas dan menyepakati berbagai hal.
Jauh dari Labuhan Bajo, pemerintah di Yogyakarta berharap adanya KTT ASEAN akan berdampak signifikan bagi kemajuan daerah mereka. Beberapa di antaranya kemajuan di sektor pariwisata, pengentasan kemiskinan, serta citra Indonesia yang lebih baik di mata negara lain.
Lalu apa saja harapan-harapan itu?
BACA JUGA: Persembahkan Medali Emas di Kamboja, Mantan Aspri Prabowo, Apresiasi Prestasi Atlet Kun Bokator
Terkait dengan diselenggarakannya KTT ASEAN, Pemkab Gunungkidul berharap konferensi itu bisa menghasilkan kesepakatan di sektor pariwisata sehingga mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Namun nyatanya wisatawan mancanegara yang datang ke Gunungkidul untuk saat ini masih sedikit.
BACA JUGA: Survei SPIN: Prabowo Menteri dengan Kinerja Paling Konkret, Elektabilitas Meningkat
“Hal yang sudah kami lakukan adalah membangun destinasi wisata bertaraf internasional ataupun destinasi wisata bertaraf internasional. Salah satunya Geopark Gunungsewu,” kata Harry dikutip dari ANTARA pada Selasa (09/05/2023).
Sementara itu Pemkab Kulonprogo berharap adanya KTT ASEAN bisa menjadi momen untuk membangun pusat pertumbuhan dunia sehingga berdampak pada upaya percepatan pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut. Apalagi Kulonprogo diproyeksikan sebagai pintu gerbang Yogyakarta dengan kawasan aetropolis-nya.
BACA JUGA: Survei SPIN Prabowo Unggul Elektabilitas 33,2%, Ganjar 17%, Anies 16,6%
“Pengentasan kemiskinan lebih jauh membutuhkan kerja sama antar wilayah, antar negara, khusus ASEAN diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang diharapkan berimbas pada percepatan pengentasan kemiskinan wilayah,” ujar Kepala Dinsos-P3A Kulonprogo, Irianta.