BIMATA.ID, REMBANG – Teknologi biosaka sudah mulai dikenalkan kepada para petani di Kabupaten Rembang. Karena, teknologi biosaka dinilai cukup memiliki keuntungan untuk para petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan, dengan menggunakan teknologi biosaka, para petani dapat berhemat penggunaan pupuk kimia dari pabrik hingga 50%. Sebab, teknologi biosaka juga dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kendala subsidi pupuk.
Diketahui, biosaka terbuat dari bahan-bahan alami, yakni dari lima jenis tanaman hijau seperti, rumput – rumputan yang sehat, dan berkualitas, hingga tidak dimakan hama.
Baca juga: Dukung Keberangkatan Timnas ke Qatar, Waketum PSSI: Prabowo Konsisten Bangun Sepak Bola Nasional
“Pupuk biosaka terbuat dari lima jenis tanaman hijau yang di remas, kemudian dimasukkan ke dalam bak berisi air lima liter. Setelah lengket dan berminyak, air tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam botol kemudian didiamkan selama tiga hingga lima hari,” ujarnya, saat ditemui di kantornya, Rabu (10/5/2023).
Oleh karena, biosaka dapat diaplikasikan dengan cara menyemprotkannya ke tanaman, mengikuti arah angin, dan dikabutkan. Setingan semprotan pada alat, dibuat agar airnya keluar butiran-butiran kecil, seperti kabut.
“Petani kita ajari langsung pembuatan elisitor biosaka. Sifatnya biosaka ini perangsang tanaman, untuk bisa lebih adaptif menolak hama dan tumbuh lebih bagus,” terangnya.
Lihat juga: Prabowo Dukung Penuh Timnas Sepak Bola Indonesia