BeritaHeadlineNasionalOpiniPolitik

Ganjar Dinilai Gagal Entaskan Kemiskinan di Jawa Tengah

BIMATA.ID, Jakarta – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merilis temuan terbaru terkait ‘4 Pertarungan Pilpres 2024’. Dari temuan itu, bakal Capres dari PDIP, Ganjar Pranowo kalah dalam isu strong leader atau pemimpin kuat yang tumbuhkan ekonomi.

Dalam data rilis LSI Denny JA, masyarakat responden meragukan Ganjar sebagai figur yang bisa membawa arah ekonomi Indonesia bangkit. Statusnya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dinilai belum bisa menumbuhkan sektor perekonomian.

Untuk diketahui, angka kemiskinan di Jateng masih tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2022, jumlah penduduk miskin Jateng tercatat 3,86 juta dengan tingkat kemiskinan 10,98 persen. Angka tersebut jauh di atas rata-rata nasional yang sebesar 9,57 persen dan jauh di atas rata-rata provinsi di Pulau Jawa yakni 8,67 persen.

Baca juga: Gerindra Ungkap Isi Pembicaraan Pertemuan Prabowo dan Jokowi: Bahas Soal Rencana Pertahanan

“Jika memimpin satu provinsi saja, Jawa Tengah, Ganjar gagal soal isu kemiskinan, bagaimana memimpin 38 provinsi?” demikian rilis LSI Denny JA, yang dipaparkan secara daring, pada Senin (29/05/2023).

LSI Denny JA dalam surveinya mengangkat isu ‘4 Pertarungan Pilpres 2024’, yaitu isu ekonomi, teritori, partai, dan media sosial. Dalam survei tersebut, Ganjar dapat peringkat terbawah dalam kategori sosok ‘strong leader yang menumbuhkan ekonomi’.

Urutan pertama ada Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan 56,2 persen. Lalu, urutan kedua ada mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan 18,7 persen. Kemudian, Ganjar Pranowo dengan angka 14,8 persen.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan, Ganjar ada di posisi ketiga kalah dari Prabowo dan Anies.

Lihat juga: Tampil Memukau di Pameran LIMA Malaysia, Menhan Prabowo ke TNI AU : Saya Merasa Bangga

Ardian menganalisa, Ganjar kerap dianggap sebagai ‘boneka partai’. Sehingga, politikus PDIP itu dinilai bukan sebagai pemimpin pengendali seperti Prabowo yang statusnya sebagai pendiri dan ketua umum partai politik (Parpol).

“Hasil dari argumen yang kita dapatkan dari riset kualitatif, istilah petugas partai melemahkan Pak Ganjar. Membuat dia, terkesan dia bukan pemimpin pengendali. Tapi, dalam tanda kutip hanya boneka partai,” katanya, saat memaparkan hasil survei.

Pun, Ardian menambahkan, rekam jejak juga jadi penilaian penting bagi masyarakat yang memilih strong leader atau pemimpin kuat dalam membangkitkan ekonomi Indonesia. Ia menyebut, Ganjar belum mampu menuntaskan masalah kemiskinan di Jateng.

Simak juga: Prabowo Beri Selamat Tim Jupiter TNI AU Tampil di Pameran Dirgantara Internasional Malaysia

Survei terbaru LSI Denny JA dilakukan dalam kurun waktu 3 sampai dengan 14 Mei 2023. Jumlah responden dalam survei tersebut dilibatkan sebanyak 1.200.

Metode survey, yakni multistage random sampling. Survei itu memiliki tingkat margin of error +/- 2,9% yang dilengkapi riset kualitatif. Teknik pengumpulan data ialah wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close