BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Diah Pitaloka, menyoroti insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dilakukan oleh seseorang berinisial M (60). Menurutnya kejadian ini dapat menjadi momentum bagi para ulama untuk menjaga persatuan di masyarakat dan jangan sampai hal-hal seperti ini dikembangkan pihak tertentu menjadi provokasi.
Hal ini disampaikan Diah Pitaloka saat dirinya ditemui oleh para wartawan di Jakarta, Kamis,(04/05/2023).
“Iya kan, karena kalau begitu kan tendensi-nya kalau provokasi kan negatif. Nah ini yang harus kita sama-sama jaga, jangan saling provokasi. Kalau bisa, kepemimpinan para ulama kita itu memang inilah yang menjadi kunci juga salah satunya, kunci persatuan. Tapi kita melihat MUI itu sebagai wadah sentral bagi peran ulama. Peran ulama di tengah kehidupan masyarakat,” ujar Diah.
Baca Juga : Diejek karena Masih Nyapres walau Selalu Kalah, Jawaban Prabowo Bikin Merinding
Diah menambahkan, di tengah kompetisi politik yang sedang berlangsung untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 atau menjelang pertarungan elektoral, peristiwa ini tidak direspon ke arah politik. Ia menilai, saat ini masyarakat sudah cukup cerdas dalam mendengar, melihat, mengikuti dan menyikapi setiap isu dan peristiwa yang terjadi.
“Saya sih melihatnya, tidak direspon ke arah politik ya. Dinamika politiknya ada di ruang lain gitu. Tapi saya sebagai yang ada di Komisi Agama DPR RI, saya melihat betapa pentingnya, atau betapa di depannya peran ulama di Indonesia,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.
Simak Juga : Cawapresnya Prabowo dari Golkar atau PKB? Begini Kata Sekjen Gerindra
Terlebih, kata Diah, pelaku berinisial M yang melakukan penembakan itupun dikabarkan ingin didengar oleh pihak MUI yang berarti organisasi tersebut dipandang penting oleh pelaku dalam konteks organisasi keagamaan.
Diketahui sebelumnya, seorang pria berinisial M melakukan penembakan ke kantor MUI di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (2/5). Aksi tersebut langsung menyita perhatian Polres Metro Jakarta Pusat. Jajaran Polres pun akhirnya mendatangi lokasi untuk memeriksa tempat kejadian perkara.
Sesampai di lokasi, polisi telah menemukan pelaku dalam kondisi tidak sadarkan diri. M lantas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati sebelum dinyatakan meninggal dunia.
