BIMAT.ID, Jakarta – Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sindangraksa, yang berada di Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, kondisinya sangat memprihatinkan. Ada tiga ruang kelas yang dibatasi partisi, yang dindingnya retak, dan atapnya tanpa plafon.
Khususnya untuk kelas III, siswa yang mestinya dibagi ke dua ruangan malah dijadikan satu di salah satu ruangan yang rusak itu. Tak hanya atap kelas, plafon teras gedung sekolah pun lapuk.
Hal ini disampaikan oleh salah satu guru SDN Sindangraksa. Rifqi saat dikunjungi wartawan ke SDN Sindangraksa beberapa waktu lalu.
Rifqi mengungkapkan, bahwa kondisi ruang kelas tersebut sudah sejak 2017. SDN Sindangraksa terakhir mendapat jatah renovasi pada 2012.
Baca Juga : Prabowo Rajin Bertemu Senior Militer, Pengamat: Semacam Konsolidasi
Rifqi menambahkan, kondisi tersebut membuat kegiatan belajar mengajar tidak nyaman. Kemudian, dirinya menyampaikan, bahwa plafon yang rusak akhirnya sengaja dicopot oleh pihak sekolah karena ditakutkan runtuh dan menimpa siswa yang tengah belajar.
“Ya mengganggu dan kurang nyaman. Ini juga tadinya (plafon) bolong-bolong, sengaja dibuka semua khawatir ambruk atapnya, dibuang eternitnya,” ujar Rifqi
Diketahui, Jumlah siswa di SDN Sindangraksa ada 277 murid. Khusus untuk kelas III, yang semestinya dibagi jadi dua kelas, sengaja disatukan pihak sekolah menimbang adanya kekhawatiran atap runtuh.
Simak Juga : Sinyal Prabowo Capres Koalisi Besar Tersirat dari Pertemuan Ketum Partai di Istana
“Karena kelas itu lebih parah dari dua lokal (yang rusak), maka itu terpaksa disatukan. Ngeganggu banget. Karena harusnya posisi dua kelas kan jadi satu, kan harus ekstra,” imbuh Astari.
Astari pun mengungkap, semenjak Tahun 2020 kondisi bangunan yang rusak semakin parah. Akan tetapi, ia melihat murid-muridnya yang tetap semangat bersekolah.
“Anak-anak mah enjoy saja belajarnya,” pungkasnya.