BIMATA.ID, Ungaran – Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam untuk selalu waspada. Sebab, curah hujan di wilayah Kabupaten Semarang masih cukup tinggi.
Menurutnya, meski diperkirakan masuk musim kemarau, akan tetapi hujan deras masih sering mengguyur. Sehingga, potensi bencana alam tanah longsor, dan angin puting beliung juga masih ada.
“Kita semua harus selalu waspada. Terutama, warga yang tinggal di bawah tebing atau berada di wilayah itu. Harapan kita, semuanya berusaha untuk selamat,” tegas Bupati Semarang, Ngesti Nugraha usai menyerahkan bantuan sosial kepada 12 warga terdampak bencana tahap II, di pendopo rumah dinas bupati setempat, Rabu (12/04/2023).
Baca juga: Prabowo dan Susi Kenang Masa Lalu Makan Steak Terenak di Jakarta
Selain itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara menjelaskan, bantuan yang diberikan berdasarkan tingkat kerusakan tempat tinggal korban.
“Bantuan ditujukan untuk memperbaiki rumah yang rusak. Selain itu, juga mencegah potensi risiko sosial warga terdampak,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara.
Maka dari itu, total bantuan uang tunai yang akan diserahkan sebesar Rp 63 Juta. Terdiri dari tiga orang pemilik rumah rusak berat. Yakni, masing – masing menerima Rp 10 Juta, serta tiga orang pemilik rumah rusak sedang Rp 5 juta, dan enam pemilik rumah rusak ringan menerima Rp 3 Juta.
Lihat juga: Kegembiraan Prabowo Diskusi dengan Para Pemred Media Nasional
Sekedar informasi, penerima bantuan warga Dusun Tanubayu RT 29 / RW 6 Desa Duren, Kecamatan Tengaran, Suwandi (51) mengaku senang mendapat bantuan. Dia akan memanfaatkan bantuan itu untuk memperbaiki rumah tinggalnya yang rusak, dilanda angin ribut.
