BIMATA.ID, Bima – Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),Abdul Muhari mengatakan, banjir menggenangi 1.661 rumah, 108 hektare sawah, dan satu sekolah dasar di Kecamatan Lambitu, Madapangga, Bolo, Langgudu, Monta, Woha, dan Palibelo di Kabupaten Bima,Nusa Tenggara Barat.
“Ketinggian air bervariasi, berkisar 50 sampai 100 cm,” katanya, Rabu (05/04/2023).
Baca Juga : Prabowo Subianto Berpeluang Diusung Koalisi Pemerintah
Pihaknya mengatakan berdasarkan pantauan BPBD Kabupaten Bima banjir sudah surut dan menyisakan tumpukan material di aliran sungai, Oleh karena itu alat berat dikerahkan untuk membersihkan sampah yang menumpuk di bawah Jembatan Penapali supaya tidak menghambat aliran air sungai.
“Koordinasi lintas instansi telah dilakukan untuk mempercepat penanganan dampak banjir, termasuk menyediakan bantuan bagi warga yang terdampak banjir, Di antaranya penyediaan makanan siap saji, air bersih, dan pendirian dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan dasar,” jelasnya.
Banjir melanda bagian wilayah Kabupaten Bima sejak Sabtu, 1 April 2023. Bencana itu telah mengakibatkan satu orang meninggal serta menyebabkan permukiman warga dan persawahan tergenang.
Cek Juga : Iwan Bule Nyatakan Dukungan kepada Prabowo di Pilpres 2024
Menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi turun di wilayah Kabupaten Bima pada Kamis, 6 April 2023.
“BNPB mengimbau kepada pemangku kepentingan dan masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan,” ungkapnya.
Dia juga mengingatkan pentingnya penyebarluasan informasi mengenai peringatan dini banjir kepada warga jika hujan dengan intensitas tinggi turun terus menerus dalam waktu lebih dari satu jam.(oz)
Simak Juga : Diendorse Jokowi Ke Sana Ke Mari, Pengamat: Presiden 2024 Jatah Prabowo