BIMATA.ID, Jakarta- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa menjadi motor penggerak dari Koalisi Besar, gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), jika benar terbentuk.
Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, menakar siapa paling pantas memimpin Koalisi Besar, yang sedang santer diwacanakan akan terbentuk.
BACA JUGA : Merasa Senang Dikunjungi Zulhas dan Elite PAN, Prabowo: Sudah 10 Tahun Kita Bersama
“Tokoh sentral atau lokomotiv dari koalisi itu adalah Prabowo Subianto karena dia adalah capres paling populer,” ujar Qodari kepada wartawan, Sabtu (8/4).
Dikatakan Qodari, ada dua variabel dalam memilih pemimpin dari Koalisi Besar. Diantaranya memiliki elektabilitas serta representasi perolehan kursi di DPR RI saat ini.
BACA JUGA: Zulhas Bersama Petinggi PAN Sambangi Kediaman Prabowo, Bahas Soal Koalisi KIB dan KKIR
Qodari mengatakan, dari lima partai politik potensial pembentuk Koalisi Besar, memang Partai Golkar menempati kursi terbanyak di DPR RI.
“Tetapi kalau bicara Pilpres kan kunci ada di siapa calon presidennya. Maka dari semua ketua umum dengan elektabilitas paling tinggi dan berpotensi menang adalah Prabowo Subianto,” jelasnya.
BACA JUGA: Prabowo Subianto: Jangan Ada Saling Menghujat dan Saling Mengejek
Sejak wacana Koalisi Besar muncul, kata Qodari lagi, Prabowo sudah menerima kunjungan tiga partai politik yaitu Partai Perindo, yang ketua umumnya adalah Hary Tanoesoedobjo dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang ketua umumnya adalah Yusril Ihza Mahendra.
BACA JUGA: Giliran Prof Yusril Bawa PBB Merapat ke Prabowo
“Kan kita saksikan kemarin tokoh-tokoh politik bertemu, menyambangi Pak Prabowo, itulah kenapa dia bisa dan sangat potensial menjadi magnet utama Koalisi Besar,” pungkasnya.