BIMATA.ID, Jakarta- Sebanyak 385 WNI telah tiba di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, usai dievakuasi dari Sudan yang kini tengah dilanda perang. Pemerintah saat ini tengah menyiapkan tiga skenario untuk memulangkan WNI tersebut ke daerah asalnya masing-masing.
“Ada tiga skenario yang kita rencanakan untuk pemulangan mereka ke daerah asal masing-masing,” kata Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana, Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Nelwan Harahap di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (28/04/2023).
BACA JUGA: Kader Gerindra Solid dan Kompak Dengar Taklimat Prabowo
Nelwan mengatakan 385 WNI itu akan dilakukan asesmen dan pendataan ulang di Asrama Haji. Dengan begitu, ratusan WNI itu bisa pulang ke daerahnya masing-masing secara mandiri.
“Yang pertama kita nanti akan melakukan asesmen dari mereka yang ingin melakukan pemulangan sendiri, mandiri, namun dalam hal ini nanti kami tetap nanti minta kontak dari keluarganya atau identitas penjemputnya sebagai jaminan bagi kita bahwa yang bersangkutan bisa selamat dan sampai di tujuan,” ujarnya.
Nelwan mengatakan para WNI juga bisa pulang dengan menunggu jemputan dari pemerintah daerah (pemda) setempat. Dia menuturkan ada 5 pemda yang sudah terdata akan menjemput warganya dari Asrama Haji.
BACA JUGA: Putra Ahmad Dhani Gabung ke Partai Gerindra, Prabowo: Ini Masa Depan Kita
“Nah skenario kedua kami juga sudah melalui Kemendagri yang sudah mengirimkan kawan kepada pemerintah daerah asal mereka nanti akan dituju untuk pemulangan untuk minta dukungan nanti pemulangan ke daerah asal masing-masing,” kata Nelwan.
“Sampai dengan pagi hari ini tadi sudah ada 4 pemerintah daerah yang menghubungi kami dan siap membantu pemulangan dari Pemerintah Provinsi Aceh, kemudian dari Jawa Timur, kemudian dari Provinsi Lampung, dan juga dari Provinsi Riau yang sudah siap dan timnya sudah ada di Asrama Haji untuk melakukan pendataan. Provinsi Bengkulu satu lagi, jadi ada 5 berarti ada penambahan,” tambahnya.
Dia mengatakan pihaknya juga memfasilitasi para WNI yang tak bisa pulang secara mandiri maupun tidak dijemput oleh pemda setempat. Dia menyebutkan para WNI itu bisa pulang ke daerah asal melalui fasilitas yang telah disediakan.
BACA JUGA: Mantan Ketua PSSI Ungkap Alasan Dukung Prabowo dan Gabung Partai Gerindra
“Skenario ketiga jika misalnya nanti tidak ada kemampuan mereka untuk pulang mandiri dan pemerintah daerah juga tidak ada konfirmasi untuk menjemputnya, kami juga sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan lembaga lembaga kemanusiaan nanti kami akan fasilitasi untuk memulangkan mereka sampai ke daerah asal masing-masing dengan selamat,” ujarnya.
Sebelumnya, 385 WNI telah tiba di Indonesia usai dievakuasi dari Sudan yang kini tengah dilanda perang. Sementara sisa dari total 902 WNI, akan dipulangkan pada 29 dan 30 April mendatang.
“Menurut rencana pemulangan ke Indonesia tahap kedua akan dilakukan 29 April, tiba di Indonesia 30 April. Dan pemulangan tahap ketiga sekaligus menutup seluruh proses evakuasi akan dilakukan 30 April dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara,” kata Menlu Retno Marsudi dalam konferensi pers pagi ini.
BACA JUGA: Hendropriyono Akui Prabowo Sosok yang Sangat Menghargai Para Senior
Retno menyebut hari ini masih ada sebanyak 111 WNI yang masih ada di Sudan. Rencananya hari ini mereka akan dievakuasi ke Jeddah terlebih dahulu.
“Per saat ini tinggal 111 orang WNI yang masih berada di kota Porth Sudan. Hari ini mereka akan diterbangkan ke Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara,” katanya.
BACA JUGA: Kader Gerindra Solid dan Kompak Dengar Taklimat Prabowo
“Evakuasi kita kali ini dilakukan dengan menggunakan pola evakuasi cara estafet, dimulai evakuasi jalan darat dari Khartoum ke Port Sudan, kemudian Port Sudan ke Jeddah baik via laut maupun via udara, dan selanjutnya dipulangkan secara bertahap ke Indonesia,” pungkasnya.