BeritaPerkebunanPertanianRegional

Pasar Lelang Kopi, Permudah Pasarkan Produk

BIMATA.ID, Temanggung – Petani kopi Jawa Tengah (Jateng) dapat bimbingan teknis pasar lelang kopi terpadu dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng di Sigandul View, Kledung, Temanggung, pada Rabu (12/04/2023).

Analisis Perdagangan Disperindag Provinsi Jateng, Esty Wulandari mengatakan, bimbingan tersebut adalah tahap awal pasar lelang komoditas kopi sebagai wadah untuk saling mempertemukan antara penjual, dan pembeli (buyer) yang melalui sebuah Sistem Pasar Lelang Terpadu (SPLT).

“Melalui pasar lelang ini bisa mempertemukan pihak-pihak yang membutuhkan antara penjual dan pembeli (buyer), sehingga nanti ada kesepakatan harga,” kata Analis Perdagangan Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Esty Wulandari, Rabu (12/04/2023).

Baca juga: Prabowo dan Susi Kenang Masa Lalu Makan Steak Terenak di Jakarta

Menurutnya, sebelumnya pada 2022 telah terjadi transaksi melalui sistem lelang dua kali sebesar 270 Kilogram (Kg) senilai Rp 12.639.000 yang melibatkan tujuh produsen, dan sembilan transaksi. Serta, tujuh transaksi melibatkan tiga penjual kuantum sebesar 180 Kg, dengan nilai Rp 5.772.000.

“Jadi bimbingan ini agar tahun ini kita lebih siap. Di Jawa Tengah memiliki komoditas perkebunan dan horti seperti beras, jagung porang, dan kopi. Untuk kopi trennya luar biasa di sini, pasar dalam negeri dan luar negeri bagus,” jelasnya.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono menyampaikan, untuk para petani harus memiliki komitmen, selalu menjaga kualitas, dan kontinuitas, jika mengikuti pasar lelang.

Lihat juga: Kegembiraan Prabowo Diskusi dengan Para Pemred Media Nasional

“Pasar lelang ini bisa menjadi wadah yang terpadu bagi petani, sesuai keinginan pembeli. Selama ini teman-teman pemain kopi belum memahami pemasaran, terutama pada pasar ekspor, sehingga kalah di harga,” Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono dalam keterangannya.

Selain itu, menurutnya, para pedagang kopi terhambat dalam jumlah permintaan karena keterbatasan lahan.

“Pemain kopi di Temanggung harus mencari ke petani-petani, ke kecamatan-kecamatan lain, selain itu juga, mereka tidak mempunyai gudang yang representatif,” pungkasnya.

Simak juga: Pesan Prabowo Subianto ke Susi Pudjiastuti Usai Bertemu: Yang Ganggu Pertahanan Indonesia Harus Kita Tenggelamkan

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close