BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Mulyanto menanggapi peristiwa Ledakan dan Kebakaran di Kilang Minyak Pertamina yang merupakan objek vital negara secara beruntun satu bulan terakhir.
Menanggapi hal tersebut, Mulyanto meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mengganti pejabat Komisaris Utama (Komut) dan Direktur Utama (Dirut) Pertamina. Sehingga proses perbaikan sistem kerja di Pertamina dapat berjalan lebih baik.
“Komut dan Dirut Pertamina sekarang layak diganti, karena terbukti tidak mampu membenahi sistem keamanan dan keselamatan di wilayah kerjanya. Padahal keduanya sudah diberi kesempatan berkali-kali. Karena itu agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan, Saya berharap Presiden memerintahkan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk mengganti Komut dan Dirut Pertamina,” ujar Mulyanto kepada para awak media melalui keterangannya, Senin (03/04/2023).
Baca Juga : Prabowo Jadi Rebutan Swafoto, Netizen: Presiden Masa Depan
Anggota Komisi VII DPR RI ini pun mengungkapkan, bahwa pihaknya minta Jokowi mendahulukan kepentingan negara dalam menyikapi masalah ini. Sebab ia menilai, Komut dan Dirut ini merupakan orang dekat Istana, karena itu Jokowi tidak berani untuk mengambil tindakan serta meminta pertanggung jawaban.
Mulyanto menuturkan, kalau seharusnya Presiden dapat peka terhadap ledakan dan kebakaran di objek vital negara yang terjadi secara beruntun ini bukan sesuatu yang biasa.
Dia menegaskan, kejadian ini, harus disikapi dengan serius, karena bisa berdampak pada ketahanan cadangan energi nasional kita. Apalagi sekarang menjelang Hari Raya Idul Fitri dimana kebutuhan BBM masyarakat akan meningkat karena ada kegiatan rutin tahunan yaitu mudik lebaran.
Cek Juga : Prabowo Ungkap Isi Pertemuan Ketum Parpol Bareng Jokowi di Silaturahmi Ramadan PAN
Dia menekankan, kalau sekarang sudah saatnya Jokowi bersikap sebagai negarawan. Lebih lanjut ia mengatakan, pilihlah orang yang tepat yang bisa memegang amanah jabatan Komut dan Dirut Pertamina tersebut.
Mulyanto menerangkan, kalau orang yang memegang jabatan sebagai Komut dan Dirut itu seharus paham alur kerja Pertamina, baik secara strategis, manajerial, maupun teknis. Agar upaya perbaikan manajemen risiko Pertamina dapat dijalankan dengan baik. Lain dari pada itu pejabat tersebut juga harus mampu berkoordinasi dengan institusi TNI dan Polri untuk mengamankan objek vital negara yang dikelola Pertamina.
Simak Juga : Di Hadapan Jokowi, Gus Miftah Tagih Janji Prabowo 8 Tahun Silam
“Sudahi pola-pola penunjukan calon pejabat Pertamina berdasarkan asas pertemanan. Di saat umur pemerintahan Jokowi yang tinggal setahun lagi sebaiknya presiden mencari figur yang baik untuk membenahi Pertamina. Semoga dengan pilihan yang tepat itu Jokowi dapat meninggalkan legacy yang baik bagi rakyat Indonesia,” pungkasnya.