BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah, dalam upayanya untuk terus menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok, serta menjaga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di dalam negeri, terus mendorong inovasi strategis melalui program-programnya, salah satunya adalah program pabrik pasta cabai.
Melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM), pemerintah tengah menggodok program pabrik pasta cabai. Program ini digadang-gadang bakal sukses dan masyarakat khususnya anak muda akan menjadi lebih senang menggunakan pasta cabai, karena tidak perlu repot-repot lagi memotong cabai.
BACA JUGA: Prabowo: Pupuk BIOS 44 DC Buatan Kodam III Siliwangi Dapat Menjawab Keluhan Petani
“Kita ada program kita bikin pasta cabai, pabrik pasta cabai. Anak-anak muda nanti pasti lebih senang pakai cabai pasta, ga usah ngupas-ngupas, tinggal pelototin atau colek ‘pluk’ gitu,” kata Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman saat ditemui di kantornya, Kamis (16/03/2023).
Hanung menjelaskan, harga cabai cenderung fluktuatif. Di saat sedang panen raya, harga cabai bisa sangat jatuh, namun di saat sedang musim paceklik, harga cabai melambung tinggi karena persediaannya yang terbatas.
“Cabai itu biasanya harganya itu naik turun, kalau kita concernnya kan petani harganya naik turun, kalau lagi panen raya harganya jatuh, terus kalau sedang paceklik harganya mahal,” ujarnya.
Oleh sebab itulah tercetus program pabrik pasta cabai, salah satunya untuk mengantisipasi harga cabai yang fluktuatif. Untuk menyelamatkan petani dan masyarakat.
“Nah kita bikin pabrik pasta. Jadi, cabainya tadi itu dijadikan pasta, kalau dia lagi panen besar, dia jadikan pasta bisa awet sampai 1 tahun, nanti kalau harganya sudah baik dia jual,” ujar Hanung.
Hanung menyebut bahwa ide pasta cabai bukanlah ide fresh dari Indonesia. Sebab, kata dia, ada banyak negara lain yang sudah lebih dulu mencetuskan ide membuat pasta cabai, bahkan beberapa negara sudah aktif mengonsumsi bahan olahan cabai tersebut, seperti halnya Korea Selatan.
BACA JUGA: Survei PWS: Duet Prabowo-Ganjar Paling Banyak Dipilih
“Sudah banyak itu. Kita cuman tinggal tiru-tiru saja. Pasta cabai itu sudah umum lah di beberapa negara. Jadi sudah nggak beli lagi cabai potongan, nggak, sudah dalam bentuk pasta, tinggal colek. Itu bisa awet sampai 1 tahun. Jadi kan harganya stabil. Kalau yang cabai segar itu kan nggak stabil, pasti naik turun,” jelasnya.
“Yang kayak gitu, yang akan kita lakukan untuk menjaga stabilitas harga sembako,”sambungnya.