BIMATA.ID, Jakarta- Petani di sejumlah wilayah di Sumatera, seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Banyuasin melakukan panen padi serentak.
Petani di Desa Raman Agung, Kecamatan Buay Madang Timur di OKU Timur panen padi di lahan seluas 17.791 hektare, sedangkan luas panen Kecamatan Buay Madang Timur 2.859,5 hektare, dan Desa Raman Agung 137 hektare.
Varietas yang digunakan adalah Inpari 32, Ciherang dan produktivitas rata-rata adalah 7,6 ton/hektare Gabah Kering Panen (GKP) dengan indeks pertanaman IP 300. Harga jual Gabah saat ini berkisar Rp4.400- Rp 4.900 per kilogram.
Baca juga : Dampingi Jokowi, Prabowo Tinjau Panen Raya di Kebumen
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap, agar saat panen seperti saat ini, jangan sampai harga gabah turun, yang tentunya akan menyebabkan kerugian bagi petani.
“Kita harus bersama-sama menjaga ketersediaan pangan, namun jangan sampai melupakan kesejahteraan para petani, dengan menjaga harga gabah agar tidak turun,” kata Mentan SYL, Kamis (9/3/2023).
Menurutnya, pihaknya akan mengawal pertanaman dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), sehingga produksi akan dapat maksimal.
Selengkapnya : Jokowi Ajak Prabowo dan Ganjar ‘Main’ ke Sawah
“Dalam masa panen raya seperti saat ini, agar harga komoditi pertanian tidak jatuh, Kementerian Pertanian punya solusi melalui Kostraling (Komando Strategi Penggilingan Padi), dengan menggandeng lembaga keuangan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Melalu Kostraling ini, diharapkan hasil petani tidak dimainkan oleh para tengkulak namun dibeli langsung oleh mitra atau tempat penggilingan sebagai penjamin petani,” jelas Mentan SYL.
Sebelumnya baca juga : Hashim Djojohadikusumo dan Ariza Patria Hadiri Deklarasi Presidium Relawan Prabowo Subianto
Dia menambahkan, upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi tetapi meningkatkan penanganan setelah masa panen raya, diantaranya membantu proses pengeringan gabah (dryer) dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan gabah sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.
Di OKU Timur ini terdapat Rice milling unit (RMU) dengan 7 ton/hari lokal dan 100 ton/hari non lokal. Lokasi RMU ini sekitar 1 Km dari lokasi panen lokal dan 100 km non lokal.