Pokir Dipangkas, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bone Mengamuk dan Banting Microfon
BIMATA.ID, Bone – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bone kembali menyoal pemangkasan anggara pokok-pokok pikiran (pokir) oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Bahkan, Ketua Fraksi Gerindra membanting microfon dalam rapat karena sangat kesal.
Anggota Banggar mendesak TAPD untuk segera mengembalikan pemotongan anggaran pokir tersebut dalam APBD Perubahan 2023.
Saking kesalnya dana pokir dirasionalisasi pemerintah, salah satu anggota Banggar Bustanil Arifin Amry bahkan membanting microfon dalam rapat dengan TAPD.
Bustanil yang juga merupakan Ketua Fraksi Gerindra itu mengatakan sangat malu kepada masyarakat jika janji-janji yang pernah diucapkan tidak direalisasikan.
“Kita malu sama masyarakat karena sudah diinformasikan jika kegiatannya segera terealisasi, ternyata tidak jadi,” kata Bustanil seraya meninggalkan rapat.
Anggota Banggar lainnya, Saipullah Latif juga menyesalkan pemotongan anggaran pokir. Menurutnya, TAPD keliru karena memangkas anggaran kegiatan pasca-APBD ditetapkan.
Sementara itu, anggota TAPD Andi Iqbal Walinono menegaskan, bahwa pemangkasan anggaran sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Parsial sudah ditetapkan, karena batas waktunya hanya sampai 8 Maret. Jika tidak dilakukan maka DAU Earmarking tidak ditransfer oleh pemerintah pusat,” kata Iqbal.
Ia malah menyesalkan karena Banggar DPRD tidak mempertanyakan parsial ini kendati telah disampaikan sebelum penetapan.
“Kita sudah sampaikan pada tanggal 13 Februari sebelum parsial ditetapkan. Kenapa tidak ada respon saat itu? Makanya kami anggap tidak ada masalah,” pungkas Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ini.
Sekedar diketahui, pemangkasan anggaran pokir anggota DPRD dalam APBD 2023 untuk memenuhi porsi anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) Eamarking usai terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 211 dan 212 Tahun 2023.
Rapat bersama TAPD digelar di ruang Banggar DPRD Bone pada Selasa (28/3/2023).
[HW]
