BIMATA.ID, Jakarta- Perusahaan pembuat game FIFA, Electronic Arts (EA) mengumumkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada sekitar 800 karyawannya atau setara 6 persen.
“Pemutusan hubungan kerja adalah bagian paling sulit, dan kami bekerja melalui proses ini dengan sangat hati-hati dan hormat,” tulis CEO Andrew Wilson dalam catatan untuk karyawan yang dikutip Kamis (30/3/2023).
“Kami bergerak menjauh dari proyek-proyek yang tidak memberikan kontribusi bagi strategi kami, meninjau jejak real estat kami, dan merekonstruksi beberapa tim kami,” tambahnya.
Baca juga : Kinerja, Visi dan Loyalitas Prabowo Jadi Alasan Menang di Jatim dan Melesat di Jateng
Perusahaan tersebut berharap akan mengambil biaya penurunan yang berkisar antara US$170 juta hingga US$200 juta, menurut pengajuan dengan SEC. EA berharap PHK tersebut berakhir pada September.
Wilson mengatakan EA akan memberikan uang pesangon dan perawatan kesehatan kepada karyawan yang terkena dampak PHK yang sudah dimulai sejak kuartal I 2023 ini.
Baca juga : Hasil Survei Surabaya Research Syndicate : Prabowo Melesat di Jatim dan Jateng
EA memiliki kurang dari 13 ribu karyawan, menurut pengajuan kuartalan pada Maret 2022. Pada Januari, perusahaan tersebut melewatkan perkiraan pendapatan kuartalannya dan memberikan proyeksi pemesanan yang lebih lemah dari yang diharapkan.