BIMATA.ID,Ponorogo– Pruduk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo tahun 2022 berada pada angka Rp 23,03 triliun. Naik senilai Rp 1,68 triliun dari tahun 2021 yang sebesar Rp 21,35 triliun.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), lapangan usaha transportasi dan pergudangan menyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 18,30 persen. Posisi kedua adalah jasa lainnya sebesar 13,03 persen. Menyusul industri pengolahan pada posisi ketiga dengan menyumbang pertumbuhan sebesar 11,05 persen.
BACA JUGA: Bersama Presiden Jokowi, Prabowo Lakukan Serah Terima Pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI
Pertumbuhan ekonomi itu tidak lepas dari menggeliatnya sektor pariwisata di Kabupaten Ponorogo yang memiliki multiplier effect (efek berganda) sehingga mampu menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat. Tanpa kecuali, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang banyak bermunculan.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam refleksi dua tahun kepemimpinannya mengakui bahwa sektor pariwisata menjadi penggerak percepatan pemulihan kondisi ekonomi pasca pandemi Covid-19. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menggelar berbagai event untuk mendongkrak kunjungan wisata. Bersamaan itu, menambah daya tarik tujuan pariwisata seperti di Telaga Ngebel.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Puji Dukungan Besar Presiden Dalam Sektor Pertahanan
Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko– optimistis pariwisata dapat menjadi sektor andalan Kabupaten Ponorogo. Apalagi, Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang menjadi bagian Grebeg Suro telah masuk agenda tahunan Kharisma Event Nusantara (KEN) dan langsung menempati urutan kedua dari 110 unggulan event-event berkualitas di Indonesia pada 2023.
Kabupaten Ponorogo juga sedang bersiap menjadi Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative City Network (UCCN) 2023.
BACA JUGA: Ini Pesan Prabowo Subianto di HUT Kostrad
‘’Ekosistem menjadi kota pariwisata dan kota kreatif harus kita bentuk dengan serius. Kita punya daya tarik kuat yang tidak dimiliki oleh daerah lain,’’pungkas Kang Bupati.