BeritaKesehatanPeristiwaRegionalUmum

Pemerintah Diminta Cepat Tangani Laporan Dugaan 30 Unggas yang Terjangkit Flu Burung di Kalimantan Selatan

BIMATA.ID, Kalsel- Pemerintah diminta segera bergerak cepat menangani laporan dugaan 30 unggas yang terjangkit flu burung di Kalimantan Selatan.

Apabila tindakan cepat tidak segera dilakukan, pakar genetika ekologi sekaligus Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Ronny Noor Rachman, khawatir wabah flu burung seperti yang terjadi pada tahun 2005 “akan terulang lagi”.

BACA JUGA: Berjaya pada 2019, Muzani Minta Masyarakat Riau Kembali Dukung Prabowo 2024

“Harus segera dibentuk satuan tugas lintas sektor, supaya pemerintah bergerak cepat mengambil tindakan dan kebijakan,” kata Ronny.

“Kalau tidak, akan terulang lagi wabah seperti tahun 2005,” sambung dia.

Selain kasus yang telah muncul dari dalam negeri, dia juga menyoroti ancaman lain wabah flu burung dari Kamboja setelah seorang anak perempuan berusia 11 tahun di negara itu meninggal dunia dan dinyatakan positif terjangkit virus H5N1.

BACA JUGA: Survei Indostrategi, Prabowo Unggul di Semua Kategori Dibanding Ganjar-Anies

Meskipun virus H5N1 yang diidentifikasi di Kamboja dan Kalimantan Selatan merupakan varian yang berbeda, Ronny menyebut pemerintah tetap harus mewaspadainya.

Dia mendesak agar pemerintah tidak mengulang kesalahan yang sama seperti ketika kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi gagal dicegah masuk ke Indonesia dan belum diselesaikan hingga saat ini.

Belum lagi kerugian ekonomi yang dapat mengguncang para peternak apabila wabah flu burung benar-benar terjadi di saat perekonomian belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi.

BACA JUGA: Dasco Instruksikan Kader Menangkan Prabowo di Rakorda Gerindra Sultra

“Masyarakat pun akan kehilangan sumber-sumber protein yang murah, karena selama ini ayam dan telur kan menjadi salah satunya,” ujar dia.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pihaknya tengah mengecek apakah varian yang ditemukan benar-benar flu burung.

“Kalau nanti itu benar, yang sudah kita cek penularannya bukan dari manusia ke manusia, tapi dari hewan,” kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/02/2023).

BACA JUGA: Kunjungi Pimpinan Timur Tengah, Prabowo Perkenalkan Produk Inovasi Industri Pertahanan Karya Anak Bangsa

Kementerian Kesehatan sebelumnya menyatakan “mewaspadai” terjadinya kejadian luar biasa (KLB) terkait temuan ini.

Selain itu, juga mengklaim telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan penyebab kematian puluhan unggas tersebut demi mencegah risiko penularan kepada manusia.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengungkapkan telah menemukan 30 kasus positif terjangkit Avian Influenza (AI) atau flu burung pada unggas.

BACA JUGA: Peci Hitam dan Diplomasi Pertahanan Prabowo dengan Pemimpin Timur Tengah

“Ada 80 unggas kami lakukan pemeriksaan swab trakea, hasil laboratorium dari sampel tersebut dinyatakan positif flu burung sebanyak 30 ekor,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, Andrie Juniar Tenggara, dikutip dari kantor berita Antara.

Namun Andrie memastikan bahwa saat ini “belum ada” laporan zoonosis atau penularan dari hewan ke manusia maupun sebaliknya.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Minta Pemerintah Segera Atasi Kelangkaan Minyakita

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close