Pejuang Ekonomi Kerakyatan, Sudaryono Kobarkan Semangat Perjuangan Pedagang Dukung Prabowo
BANDA ACEH – Ekspansi pembentukan Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA) semakin gencar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Papua hingga Aceh.
DPD PAPERA Aceh resmi dilantik dan mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai presiden 2024, Senin (13/03/2023). Acara pelantikan dan deklarasi tersebut berlangsung di Gedung PMI Banda Aceh dini hari.
Teuku Arief Khalifah yang juga anggota DPR Kota Banda Aceh resmi menjadi Ketua DPD PAPERA Aceh.
Dalam pidatonya, ia mengaku kepengurusan PAPERA Aceh merupakan upaya mengakomodir kalangan lintas pedagang, mulai dari pedagang pasar, pedagang kaki lima, pedagang online hingga pelaku UMKM serta pedagang lainnya.
“Kepengurusan yang kami bentuk semuanya mengakomodir lintas kalangan pedagang. Visi misi dan Prabowo Presiden harus ditransfer dalam konteks perdagangan. Tujuannya adalah menghantarkan Prabowo Presiden 2024,” kata Teuku Arief yang juga politisi Partai Gerindra Banda Aceh tersebut.
Ia melanjutkan, deklarasi mendukung Prabowo Subianto merupakan luapan kesadaran kolektif kalangan pedagang.
Pedagang mesti merasa bangga mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden 2024 dengan alasan hanya Prabowo Subianto yang lebih mengerti persoalan aspirasi ekonomi dan politik yang berpihak kepada para pedagang.
“Beliau lebih tau isi hati para pedagang, beliau pernah memimpin APPSI. Kita harus bangga memenangkan Prabowo Presiden, bangga berjuang bersama Partai Gerindra,” lanjut Teuku Arief (13/03)
Selanjutnya, Teuku Arief menyatakan dengan tegas “Kami akan sampaikan bahwa tanah Aceh adalah tanah pahlawan dan tanah aulia. Kita akan berjuang menginspirasikan DPD PAPERA Aceh agar menjadi inspirasi bagi perjuangan kemenangan Prabowo Presiden di seluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya.
Acara pelantikan dan deklarasi Prabowo Presiden di Aceh dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pembina PAPERA Sudaryono, yang didampingi oleh Ketua Umum PAPERA Don Muzakir, serta Ketua Pengembangan Jaringan PAPERA Dian Supardiyanto.
Acara berlangsung juga diramaikan oleh para politisi Partai Gerindra Aceh, di antaranya adalah Ketua DPD Gerindra Aceh Fadlullah.
Wakil Ketua DPRA Safaruddin, hingga petinggi sayap Partai Gerindra lainnya yang juga turut memeriahkan acara pelantikan dan deklarasi tersebut.
Sementara itu, Don Muzakir dalam pidato politiknya menyampaikan sekilas perjalanan gerakan nasional yang telah dilakukan PAPERA mulai dari Papua, Pulau Jawa hingga Aceh.
Dengan pengalaman Don Muzakir yang pernah berjuang membenahi pasar di Aceh menjadikan dirinya mampu menggerakkan politik PAPERA sebagai pelecut kemenangan Prabowo sebagai presiden 2024 mendatang.
Ia menegaskan tidak ada yang perlu diragukan terkait kiprah dan pembuktian pengabdian Prabowo terhadap kepentingan lintas masyarakat dan pedagang di Indonesia.
“Ada 302 pasar telah kita kunjungi mulai dari Papua. Mas Sudaryono sosok yang membela pedagang pasar, sosok anak muda yang mau turun ke pasar-pasar. Adas sekitar 13 pasar di Banda Aceh dulu yang semberaut. Kita pernah berjuang membela kawan-kawan yang mengais rezeki di pasar. Saya banyak belajar dari proses pembenahan di pasar. Kita pun sudah terbiasa dengan kondisi pasar di berbagai daerah di Indonesia,” tutur Don Muzakir yang juga disebut sebagai politisi Aceh yang kini mulai mewarnai gerakan politik nasional itu.
Sosok politisi muda yang dekat dengan Sudaryono tersebut mengakui hadirnya gerakan PAPERA merupakan keinginan dari Prabowo Subianto agar terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dan pedagang di seluruh pelosok negeri melalui program unggulan PAPERA jika Prabowo menjadi presiden 2024.
“Lahirnya PAPERA ini muncul dari keinginan Prabowo untuk melibatkan para pedagang agar aktif dalam perjuangan politik. Pedagang harus mengerti politik.
Karena pasar telah menjadi iklan politik bagi elite politik. Jadi kita PAPERA ini harus menguasai pasar. Ada sekitar 2600 pasar di Pulau Jawa. Di Banda Aceh mungkin masih tersisa 7 pasar kategori besar. Bapak Prabowo bukan kali ini saja mendukung kalangan pedagang. PAPERA ini kita tularkan di seluruh kabupaten, hingga di Aceh ini,” lanjutnya.
Selanjutnya, dalam kesempatan tersebut, Don Muzakir juga menyentil kinerja kepala daerah Kota Banda Aceh, dalam konteks tersebut dialamatkan pada PJ.
Kota Banda yang dianggapnya kurang pro terhadap nasib pedagang se-Kota Banda Aceh, mulai dari penyediaan lapak bagi pedang hingga akses permodalan bagi pedagang secara menyeluruh.
“Ini PJ. Wali kota jangan dijadikan pedagang sebagai alat politik. Yang tidak punya lapak harus dapat lapak. Yang tidak punya akses modal harus dapat akses modal. Prabowo Presiden, PAPERA akan prioritaskan semua itu. Pedagang jangan mau dijadikan alat politik oleh elite politik sesaat. Bersama PAPERA kita perjuangkan hak-hak pedagang secara berkelanjutan layaknya perjuangan Prabowo terhadap lintas pedagang selama ini,” imbuh Don Muzakir dengan gegap gempita.
Di lokasi yang sama, pada konferensi pers, Ketua Dewan Pembina PAPERA Sudaryono menyatakan komitmen untuk mendulang kesejahteraan masyarakat.
Terutama para pedagang tidak ada calon presiden 2024 seperti komitmennya Prabowo Subianto dalam membela kepentingan pedagang secara politik yang terukur dan strategis.
“Tidak ada capres yang peduli terhadap pedagang selain Prabowo Subianto. Kiprah politik membela kepentingan rakyat yang dilakukan bapak Prabowo Subianto telah teruji mulai saat memimpin Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) hingga ia menjadi menteri di kebinet Presiden Jokowi,” terang Sudaryono.
“Hingga hari ini bapak Prabowo masih aktif mengunjungi pasar. Semua itu dapat dijadikan bukti komitmen politik Prabowo Subianto untuk mensejahterakan rakyat, mensejahterakan lintas pedagang,” lanjutnya.
Serangkaian acara pelantikan dan deklarasi Prabowo Presiden juga diisi dengan aktivitas penjaringan aspirasi pedagang pasar di Banda Aceh.
Ketua Dewan Pembina PAPERA Sudaryono beserta rombongan menyempatkan diri berkunjung ke Pasar Setui-Kota Banda Aceh guna menyaksikan secara langsung terkait kondisi dan aspirasi terbaru yang sedang dialami masyarakat dan pedagang pasar setempat.
(***)