Bimata

Makassar: Hujan Kebanjiran, Kemarau Terancam Kekeringan

BIMATA.ID, Makassar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mulai mengantisipasi ancaman bencana kekeringan. Musim kemarau diprediksi terjadi pada akhir Maret atau awal April 2023.

BPBD Makassar bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Makassar melakukan koordinasi untuk mengantisipasi potensi bencana tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan, langkah-langkah antisipatif sejak dini perlu dilakukan.

“Kita perlu kesiapan-kesiapan dalam menghadapi potensi bencana kekeringan,” kata Hendra, Senin (27/3/2023).

Berdasarkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hendra mengatakan, bahwa musim kemarau kali ini berada di bawah normal.

Artinya, potensi bencana kekeringan sangat mungkin terjadi sehingga perlu kesiapsiagaan dalam mengantisipasi terjadinya kemarau berkepanjangan.

“Atas dasar itu BPBD melakukan koordinasi ke beberapa instansi yang paling berhubungan dengan bencana kekeringan,” tuturnya.

Damkar kata Hendra, siap membackup tugas-tugas BPBD Makassar. Bahkan, Damkar telah menyiagakan lima unit mobil tangki dengan kapasitas 10 ribu liter dan 16 ribu liter untuk keperluan MCK masyarakat yang terdampak.

Selain membahas dampak kekeringan seperti kekurangan air, BPBD bersama Damkar juga membahas potensi bencana lainnya seperti kebakaran.

Baik itu potensi kebakaran di lapangan rumput maupun TPA Antang yang tiap musim kemarau terbakar dan mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

“Jadi apa upaya-upaya antisipasi yang dibahas bersama. Kita harus mempersiapkan betul-betul personel dan armada menghadapi potensi bencana tersebut”.

“Termasuk kita bicara tentang teknologi yaitu bagaimana kita segera memadamkan (kalau betul terjadi) TPA atau ladang rumput terbakar,” katanya.

Sementara hasil koordinasi dengan PDAM, kata Hendra mengatakan, telah disiapkan 15 unit mobil tangki berisi air bersih yang siap untuk didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.

“Sekarang sudah kita identifikasi beberapa kecamatan yang kemungkinan terdampak musim kemarau. Seperti Ujung Tanah, Tallo, Biringkanaya, dan Tamalanrea,” ucapnya.

Bahkan untuk jangka panjang, BPBD dan PDAM akan melakukan MoU terkait dengan antisipatif kebencanaan.

“Intinya adalah sebagai BUMD, PDAM akan melakukan kerja sama dalam penanganan bencana, bukan cuma kekeringan tapi juga banjir atau bencana yang lain,” tuturnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi menurunnya debit air di Bendungan Lekopaccing, PDAM juga akan menurunkan pompa di Kolam Regulasi Nipa-Nipa untuk mencukupi kebutuhan air baku di Makassar.

“Ini hal yang penting untuk kita tahu juga karena dalam menghadapi kondisi seperti ini ada dua hal yang kita pikir solusinya. Yaitu MCK dan air untuk konsumsi,” tutupnya.

[HW]

Exit mobile version