BeritaKesehatanRegional

Libatkan Masyarakat, Wonosobo Cegah Penularan TBC

BIMATA.ID, Wonosobo – Dalam upaya pencegahan penularan penyakit tuberculosis (TBC). Pelibatan masyarakat sangat dibutuhkan seperti berupa peningkatan pengetahuan, dan kepedulian masyarakat terhadap TBC, tata kelola penanganan, serta pencegahannya.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengatakan, pemerintah terus berupaya kepada masyarakat agar selalu membudayakan pola hidup bersih, dan sehat. Yakni, melalui gerakan Wonosobo terbebas dari buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).

Kemudian, targetnya pada tahun ini adalah tahun percepatan dalam bentuk intervensi lebih jauh, dengan pemberian bantuan jamban, dan septictank sehat.

Baca juga: Prabowo Doakan Ustaz Das’ad Latif Lekas Sembuh

“Untuk memutus mata rantai penyebaran TBC, maka perlu meningkatkan peran serta masyarakat dan pemangku kebijakan, dalam mendukung program pengendalian TBC serta menempatkan TBC sebagai isu utama di semua sektor,” ungkap Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, pada acara Podcast Ruang Publik di WebTV, beberapa waktu lalu.

Bupati Afif berharap, dengan menerapkan perilaku hidup sehat tak sekadar jargon, dapat menjadi gaya hidup, serta dukungan dari berbagai pihak.

“Kita bangun kerja sama berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah dari sisi hulu dan hilir. Peranan dari puskesmas menjadi penting untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, terkait penyebab dan apa yang harus dilakukan masyarakat,” ucapnya.

Lihat juga: Prabowo Kian Diterima Semua Pihak

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonosobo, Mohamad Riyanto menjelaskan, World Health Organization (WHO) telah mencanangkan tanggal 24 Maret sebagai hari TBC sedunia.

Oleh karena itu, pihaknya akan menggelar beberapa kegiatan sebagai upaya pencegahan, pengendalian, dan, penanganan penularan penyakit TBC. Selain sosialisasi melalui sinar (podcast), Dinkes Wonosobo menggelar kegiatan pemantauan (screening) gejala TBC di beberapa lokasi.

“Pada prinsipnya, hari TB ini kita upayakan agar kita segera melaksanakan kegiatan screening, untuk menemukan kasus TB paru. Kemudian setelah ditemukan, kita memberikan pengobatan secara tepat waktu dan tepat sasaran,” ungkapnya.

Simak juga: Elektabilitas Prabowo Naik Berkat Efek Jokowi, Pengamat: Ini Adalah Kekuatan

Sekedar informasi, pada 2022 lalu, Dinkes telah melakukan pemantauan terhadap 1.890 orang yang diduga (suspek) TBC. Dari kegiatan tersebut, telah ditemukan 98% lebih penderita TBC.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close