BIMATA.ID , Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi X, Lestari Moerdijat mendorong keterlibatan tenaga kesehatan (nakes) profesional dalam mendeteksi kecukupan gizi anak dan balita. Sebab dirinya menilai, keterlibatan nakes menjadi krusial lantaran dapat mempercepat upaya menekan angka kasus stunting di tanah air secara signifikan.
Kemudian, Lestari menyampaikan, bahwa dirinya juga turut mendorong setiap pemangku kepentingan, baik tingkat pusat maupun daerah, agar tetap konsisten serta aktif mewujudkan upaya tersebut menjadi nyata. Ia juga menyetujui dalam meningkatkan literasi kecukupan gizi keluarga harus melibatkan para nakes profesional. Sehingga, harapannya, setiap anggota rumah tangga dapat memahami dan mempraktekan pengetahuan tersebut.
Dirinya ingin generasi bangsa Indonesia menjadi kuat dan tangguh untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Keterlibatan tenaga kesehatan dan masyarakat yang terlatih sangat penting dalam percepatan penurunan jumlah kasus stunting di tanah air,” kata Lestari, Hal ini disampaikan dirinya melalui keterangan tertulis kepada media Parlemen, Selasa (28/03/2023).
Baca Juga : Gerindra Saudi Siap Menangkan Prabowo Presiden 2024
Selain itu, berdasarkan informasi yang ia terima, kini Indonesia telah mengurangi angka stunting dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun lalu. Akan tetapi, pengurangan ini dianggap belum maksimal.
Sebab, masih banyak upaya yang harus dilakukan untuk mencapai target penurunan angka kasus stunting hingga 14 persen pada akhir tahun 2024. Maka dari itu, ia berharap usaha yang dilakukan seperti para perawat di Surabaya bisa turut diterapkan juga di sejumlah daerah yang memiliki angka kasus stunting tinggi.
Cek Juga : Elektabilitas Prabowo Naik Berkat Efek Jokowi, Pengamat: Ini Adalah Kekuatan
Diketahui sebelumnya, Kamis (24/3/2023) lalu, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kota Surabaya mengerahkan sedikitnya 1.500 perawat untuk menangani dan mencegah indikasi gejala balita stunting di kota pahlawan itu. Ribuan perawat tersebut fokus memprioritaskan upaya penanganan dan pencegahan indikasi gejala balita stunting di empat kecamatan di Surabaya, Jawa Timur.
Simak Juga : Prabowo Kian Diterima Semua Pihak