BIMATA.ID, Jakarta- Saat menggelar Dialog Kebangsaan dengan para diaspora Indonesia di Jepang yang berlangsung di Hotel Imperial Osaka, Senin malam (06/03/2023), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin sempat mendapatkan beberapa pertanyaan dari peserta dialog.
Seorang pendeta bernama Ayub Mbuilima yang memiliki jemaat sekitar 700 orang dari berbagai gereja di 15 provinsi di Jepang. Pada kesempatan ini Ayub menanyakan terkait program pendidikan Pancasila khususnya bagi WNI yang sejak lahir tinggal di luar negeri.
BACA JUGA: Ini Pesan Prabowo Subianto di HUT Kostrad
“Apakah Bapak Presiden dan Wapres memiliki rencana untuk menyiapkan program pendidikan Pancasila bagi kami yang merantau di [luar negeri], secara khusus bagi anak-anak yang mungkin lahir di sini, sebagai WNI supaya mereka [memahami] Pancasila juga, [sehingga] menjadi kekuatan bagi pertumbuhan mereka,” tanya Ayub.
Menjawab pertanyaan tersebut, Wapres pun menegaskan bahwa pemerintah memiliki komitmen besar untuk menyosialisasikan pengamalan nilai-nilai Pancasila bagi seluruh WNI baik di dalam maupun luar negeri.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Hadiahi Najwa Shihab Buku ‘Kepemimpinan Militer’
“Karena itu, Pemerintah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), [yakni] suatu badan yang memang ditugasi untuk mengajarkan atau menyebarluaskan, kemudian juga menanamkan nilai-nilai Pancasila, tidak doktriner, tetapi [agar] benar-benar dipahami dalam rangka diimplementasikan untuk semua sektor,” paparnya.
Tidak hanya itu, sambung Wapres, BPIP juga ditugasi untuk mengevaluasi berbagai program kementerian dan lembaga agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bahkan menurutnya untuk sosialisasi di luar negeri, tidak hanya dilakukan Pemerintah, tetapi juga Majelis Permusyawararan Rakyat (MPR).
BACA JUGA: Romo Syafii Bagikan Buku Kepemimpinan Militer Prabowo di Universitas Tanjungpura
“Penanaman konsensus nasional tentang dasar-dasar negara itu [juga] dilakukan oleh pimpinan MPR yang juga sering ke luar negeri [untuk menyosialisasikan] empat pilar [kebangsaan] termasuk juga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.
Selain itu, tutur Wapres, berbagai lembaga lain dan organisasi masyarakat (ormas) juga dilibatkan dalam upaya penanaman nilai-nilai Pancasila. Salah satunya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang bertugas mengawal toleransi kehidupan beragama di tanah air yang dimandatkan Pancasila.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Karawang
“Untuk kerukunan antarumat beragama juga ada yang dinamakan FKUB, yaitu forum kerukunan umat beragama itu ada di provinsi-provinsi dan kabupaten/kota, maksudnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya konflik di antara umat beragama. Dan kalau terjadi konflik maka tugasnya adalah menyelesaikan supaya tidak terjadi konflik lebih lanjut,” terangnya.