BIMATA.ID, Jakarta – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada awal perdagangan, pada Rabu (15/03/2023), menguat seiring penurunan inflasi AS.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menjelaskan, Rupiah dimulai pagi ini telah dibuka naik 12 poin atau 0,08% ke posisi Rp 15.373 per/dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.385 per/dolar AS.
“Rilis data inflasi konsumen AS bulan Februari kemarin yang menunjukkan angka inflasi yang lebih rendah dari sebelumnya menambah ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin tidak akan agresif menaikkan suku bunga acuannya lagi,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Prabowo Pimpin Langsung Demonstrasi Kopasgat TNI AU di Bandung
Sambungnya, inflasi AS turun menjadi enam persen secara tahunan (year on year/yoy) di Februari 2023.
Sehingga, inflasi menjadi pertimbangan utama Bank Sentral AS atau The Fed dalam menaikkan suku bunganya pada tahun lalu. Meski, angkanya masih jauh dari target 2%. Akan tetapi di tengah krisis perbankan AS saat ini The Fed dapat mengerem laju kenaikan suku bunga.
Untuk diketahui, bangkrutnya dua bank besar AS, Silicon Valley Bank, dan Signature Bank. Hingga, dapat membalikkan ekspektasi suku bunga The Fed yang agresif.
Lihat juga: Jadi Warga Kehormatan Kopasgat TNI AU, Prabowo: Saya Akan Jaga Kehormatan Korps Baret Jingga