Hetifah Harap Kemendikbud Bisa Lebih Meningkatkan Upaya Literasi Dalam Masyarakat
BIMATA.ID, Jakarta – Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Jakarta.
Dalam raker tersebut Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian memberikan apresiasi kepada Kemendikbud Ristek yang telah berupaya konkrit meningkatkan literasi baca terhadap masyarakat.
Hetifah menyampaikan, bahwa menurut dirinya masalah literasi yang ada di masyarakat saat ini, sebenarnya bukan karena tidak suka atau tidak mau membaca, melainkan kurangnya bahan bacaan yang menarik. Sehingga ia menilai, langkah konkrit Kemendikbudristek yang menyediakan buku bacaan untuk literasi, baik berupa digital maupun fisik, merupakan langkah nyata untuk menyediakan akses mudah bagi buku-buku berkualitas.
Baca Juga : Kinerja, Visi dan Loyalitas Prabowo Jadi Alasan Menang di Jatim dan Melesat di Jateng
“Saya kira ketersediaan buku-buku yang berkualitas ini merupakan langkah yang ditunggu-tunggu sih, tepat sekali. Saya juga sempat cek-cek website, saya juga senang tadi tentunya daerah-daerah yang terpencil daerah-daerah 3T tadi ya, salah satunya juga di Kalimantan Timur, menjadi tempat dimana sasaran dari pengadaan buku-buku yang menarik ini,” kata Hetifah, dikutip dari website resmi DPR RI, Kamis (30/03/2023).
Sementara itu, politisi Partai Golkar inipun menerangkan, kalau saat ini akses terhadap buku-buku digital sudah sangat mudah. Terlebih, buku-buku itu juga selalu update dan disertai dengan visualisasi yang menarik, termasuk adanya berbagai buku dengan tema-tema tertentu seperti yang mengandung isu kesehatan hingga kebencanaan.
Cek Juga : Hasil Survei Surabaya Research Syndicate : Prabowo Melesat di Jatim dan Jateng
Meski dinilai sudah cukup baik, akan tetapi, dirinya menilai buku-buku literasi ini masih perlu ditambah dengan buku-buku bertema khusus. Seperti buku yang menyangkut tentang kesehatan mental dan juga pendidikan seks bagi anak-anak usia dini. Buku-buku tersebut diharapkan juga bisa menjadi bahan bacaan bagi orang tua untuk bisa memberi pemahaman kepada anaknya.
“Karena menurut saya itu sangat penting untuk memproteksi mereka dari kasus-kasus yang sekarang juga marak ya, seperti predator seksual dan juga bullying, kasus depresi anak-anak akibat dari juga penggunaan teknologi yang mungkin perkembangan-perkembangan terbaru. Jadi bagaimana ya kita bisa menyediakan buku dengan bahasa yang santun,” lanjutnya.
Simak Juga : Hasil Survei Terbaru, Prabowo Unggul di Pulau Jawa
Menanggapi masukan dari Hetifah, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan nantinya akan mengkaji usulan dari Hetifah tersebut. Ia pun menekankan bahwa semua buku bacaan untuk literasi telah melalui proses seleksi dan akurasi menggunakan berbagai filter, sehingga diharapkan buku-buku yang ada benar-benar adalah buku-buku yang berkualitas.