BIMATA.ID, Jakarta- Erick Thohir mengaku tak menolak praktik naturalisasi yang gencar dilakukan PSSI di era kepemimpinan sebelumnya. Meski demikian, dia tak ingin hal itu jadi pondasi kesuksesan Timnas Indonesia.
Menurut Erick Thohir, proyek naturalisasi Timnas Indonesia sejauh ini belum membuahkan hasil menggembirakan. Karenanya, PSSI tak menjadikan itu sebagai cara utama untuk memperkuat tim nasional.
Hal itu merujuk dari hasil minor yang diraih Timnas Indonesia ketika bermain di Piala AFF 2022 akhir tahun lalu. Membawa beberapa pemain naturalisasi, skuad Garuda pada akhirnya gagal juara.
Baca juga : Najwa Shihab Bertemu Prabowo, Netizen Komen Positif
Pasukan Shin Tae-yong cuma mampu mencapai babak semifinal. Langkah tim Merah Putih dihadang Vietnam, negara yang dalam beberapa tahun terakhir cukup dominan di sepak bola Asia Tenggara.
“Ada naturalisasi silakan, tapi jangan sebagai bangsa itu [berpikir] pakai naturalisasi itu menang. Enggak,” kata Erick Thohir kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
“Kemarin [Piala] AFF naturalisasinya sangat bagus, kalah. Ya kan?” tambahnya.
Selengkapnya : Prabowo Subianto Hadiahi Najwa Shihab Buku ‘Kepemimpinan Militer’
Di Piala AFF 2022, Timnas Indonesia diperkuat tiga pemain naturalisasi yakni Jordi Amat, Marc Klok dan Ilija Spasojevic.
Kehadiran mereka nyatanya tak cukup untuk mengakhiri penantian Timnas Indonesia untuk merengkuh trofi Piala AFF untuk kali pertama dalam sejarah.
“Tim ini (Timnas Indonesia) main 11 pemain bukan tujuh pemain, itu yang bisa saya jawab,” kata Erick Thohir.
Proyek naturalisasi PSSI yang sampai saat ini masih berjalan, turut merambah untuk memperkuat Timnas Indonesia U-20 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2023.
Hingga kini, setidaknya terdapat tiga pemain keturunan yang tengah menjalani proses naturalisasi yang dimulai sejak Desember 2022. Mereka adalah Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick.