Bimata

Bupati Bogor Minta Para Kades Maklumi Atas Lambatnya Pencairan ADD

BIMATA.ID, Kabupaten Bogor – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan meminta kepada para kepala desa (kades) untuk memaklumi atas adanya keterlambatan pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) di tahun 2023.

“Mohon kepada para kepala desa paham posisi kita. Kita kan tidak berkehendak Bogor begini, tapi ya itu berdampak pada ADD. Terhadap peraturan bupati yang setiap aturan itu harus persetujuan Mendagri, kecuali APBD tidak perlu,” kata Iwan, dikutip dari antaranews, Kamis (30/03/2023).

Iwan mengaku, akan segera melakukan jemput bola ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI untuk meminta rekomendasi pencairan ADD.

Baca Juga : Hasil Survei Surabaya Research Syndicate : Prabowo Melesat di Jatim dan Jateng

Iwan beralasan atas keterlambatan tersebut adalah salah satunya karena dirinya yang berstatus pelaksana tugas atau Plt, sehingga segala kebijakan strategis harus mendapatkan rekomendasi dari Kemendagri dan Pemerintah Provinsi.

“Ini kan karena status saya Plt Bupati, aturannya sama dengan Pj, jadi harus beberapa hari di provinsi, setelah itu dibawa ke Kemendagri, di Mendagri tujuh hari,” ucapnya.

Diketahui, Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Kabupaten Bogor mengeluhkan atas lambatnya pencairan ADD di tahun 2023.

Perwakilan Apdesi Kabupaten Bogor, Jani Nurjaman menuturkan, mulai dari Ketua RT dan Ketua RW, Linmas serta perangkat desa lainnya, digaji dengan menggunakan ADD. 

Sementara sejak Januari 2023 lalu, ADD di semua desa di Kabupaten Bogor belum juga direalisasikan. 

Simak Juga : Hasil Survei Terbaru, Prabowo Unggul di Pulau Jawa

Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto juga mengkritisi atas lambannya kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor.

“Kabupaten Bogor sejak awal 2022 dipimpin oleh Plt, maka ada kebijakan strategis yang prosedurnya harus lewat izin Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Artinya, hal-hal yang berkaitan dengan administrasi harus dilakukan lebih awal karena pasti membutuhkan waktu,” paparnya.

Rudy menyebutkan, persoalan administrasi yang tidak dilakukan di awal-awal tahun, berdampak pada sejumlah program yang harusnya sudah bisa dilaksanakan menjadi tertunda.

Exit mobile version