BIMATA.ID, Cianjur – Perum Bulog Subdivre Cianjur, Provinsi Jawa Barat, menyatakan kesiapan untuk menyerap gabah dari petani pada panen raya pertama, sebagai upaya mencegah menurunnya harga gabah di tingkat petani.
Wakil Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Sandi Tio Pratama mengatakan, pada panen raya periode pertama tahun 2023, telah dimulai di sejumlah daerah, termasuk di wilayah Cianjur dan Sukabumi yang memiliki lahan tanaman padi yang cukup luas.
“Untuk mengantisipasi turunnya harga gabah petani pada panen raya tahun ini, Perum Bulog Subdivre Cianjur sudah bersiap untuk menyerap gabah atau beras petani semaksimal mungkin,” kata Sandi, dikutip dari antaranews, Selasa (21/03/2023).
Baca Juga : Budisatrio: Elektabilitas Prabowo Semakin Meningkat Versi LSP Picu Semangat Kader dan Relawan Terus Bekerja
Menurut Sandi, pihaknya sudah menerima perintah dan telah bersiap untuk menyerap gabah dan beras petani.
Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor: 62/KS.03.03/K/3/2023 tentang Fleksibilitas Harga Gabah Atau Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
“Untuk semester pertama ditargetkan penyerapan sekitar 5.000 ton, ini merupakan target minimum sehingga kita siap menyerap gabah dan beras petani sebanyak mungkin atau lebih maksimal,” tuturnya.
Sandi mengutarakan, Perum Bulog Subdivre Cianjur memiliki wilayah kerja Cianjur, Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kota dan Kabupaten Bogor, dan Depok.
Namun untuk serapan gabah lebih terkonsentrasi di daerah Cianjur dan Sukabumi yang memiliki lahan pertanian cukup luas.
“Perum Bulog Subdivre Cianjur sangat terbuka untuk petani yang ingin menjual gabah atau berasnya, namun ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, sehingga harga tetap tinggi dan petani akan diuntungkan,” pungkasnya.
Simak Juga : Dampingi Presiden Kunjungan Kerja ke Kalsel, Pengamat: Jokowi Endorse Prabowo Jadi Penerusnya