BIMATA.ID, Sitaro – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro, Sonny Belseran mengatakan, akibat erupsi Gunung Karangetang belum mengizinkan warga kembali ke rumahnya di Kelurahan Bebali, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
“Kami terus membangun komunikasi dengan pos petugas pos pengamatan Gunung Api Karangetang, tapi jawabannya belum bisa (dipulangkan),” katanya, Jumat (17/03/2023).
Baca Juga : Prabowo ‘Dikepung’ Srikandi TNI AU Usai Dianugerahi Warga Kehormatan Kopasgat
Pihaknya juga mengatakan, Mereka belum bisa dipulangkan karena aktivitas vulkanik Gunung Karangetang masih tinggi, yang dicirikan dengan masih terjadi luncuran guguran lava pijar dari puncak kawah menuju lereng dengan jarak luncur bervariasi.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan petugas pos gunung api terkait dengan kondisi terkini gunung tersebut,” ucapnya.
Dia juga berharap warga dapat mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Soal logistik untuk warga pengungsi masih bisa terpenuhi,” jelasnya.
Ceka Juga : Menhan Prabowo: Inovasi Komando Teritorial di Kodam III Siliwangi Pecahkan Kesulitan Rakyat
Berdasarkan informasi Warga Sitaro yang diungsikan ke Museum Ulu Siau Kelurahan Tarorane tersebut berasal dari Lindongan II Kelurahan Bebali (Kulu) sebanyak empat kepala keluarga, sementara di Lindongan III (Kola-Kola) lebih banyak, yaitu 24 kepala keluarga.
Sebanyak 28 KK yang diungsikan, yaitu laki-laki (39 jiwa) dan perempuan (38 jiwa) terdiri dari balita (lima jiwa), anak-anak (tujuh jiwa), dewasa (45 jiwa) dan lansia (20 jiwa).
Sementara warga yang mengungsi dan tinggal di rumah keluarga sebanyak 17 jiwa. Gunung Karangetang erupsi efusif pada 8 Februari 2023 setelah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, statusnya masih siaga level tiga.(oz)
Simak Juga : Prabowo Subianto Sebut Presiden Jokowi Bertekad Miliki Pertahanan yang Kuat