BIMATA.ID, Semarang- Terkait masih adanya temuan tempat ibadah dijadikan tempat kegiatan politik oleh sejumlah oknum tertentu pada pemilu tahun-tahun sebelumnya serta pada saat ini. Menanggapi hal tersebut Ketua Badan Pengawas pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah (Jateng) Muhammad Amin, menekankan kalau tempat ibadah tak boleh dijadikan tempat kegiatan politik.
Muhammad Amin mengatakan, bahwa dilarangnya kegiatan politik ataupun sosialisasi calon pasangan di tempat ibadah itu sudah jelas tertera dalam undang-undang di negara ini, yaitu tempat ibadah dan tempat pendidikan.
Baca Juga: Prabowo Subianto Capres 2024 dengan Loyalis Tertinggi
“Misalnya sosialisasi calon pasangan kok di masjid, itu dilarang!. Dalam undang-undang di Negara kita jelas ada larangan-larangan tempat kampanye yakni tempat pendidikan dan tempat ibadah,” ujar Muhammad Amin, saat ditemui para awak media di Kantor Dinasnya, Jalan Papandayan Semarang, Jumat (03/03/2023).
Amin menyatakan, bahwa semua tempat ibadah berbagai agama hanya boleh untuk kegiatan ibadah. Begitu juga dengan sekolah dan kampus hanya boleh untuk kegiatan pendidikan.
Cek Juga: Anak Buah Prabowo Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Karawang
“Tempat tempat ini tidak boleh untuk niatan kampanye politik terselubung!,” tegasnya.
Selain itu, Amin menerangkan, bahwa pihak bawaslu hanya memiliki tugas pencegahan dan penindakan. Pihaknya akan maksimal mencegah agar kegiatan politik tak berada di tempat ibadah dan kampus.
Simak Juga: Gelombang Rakyat Terus Meningkat, Prabowo Ucapkan Terimakasih
“Kita maksimalkan pencegahan seperti sosialisasi, lalu surat himbauan kepada para partai politik agar tidak melakukan kampanye-kampanye terselubung,” terang dia.
Sementara itu, Amin meminta kepada semua partai politik agar menggelar kampanye secara sehat sehingga terwujud pesta demokrasi yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil (luber jurdil) dan berintegritas.
Diketahui, untuk saat ini kondisi politik di Jawa Tengah masih kondusif, tak ada gangguan-gangguan dari kelompok oknum tertentu.
