BIMATA.ID, Jawa Tengah – Telah diinformasikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasuruhan, Mertoyudan, Magelang, akan diubah untuk menjadi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) pada 2024.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang Sarifudin mengatakan, mengenai perubahan itu, TPA Pasuruhan akan ditutup yang dimulai dari awal Maret 2023 mendatang.
“Semua sampah yang selama ini masuk TPA Pasuruhan dialihkan ke TPA Klegen, Grabag,,” ucap kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Sarifudin, Rabu (22/02/2023).
Baca juga: Asran Siara: Ungkap Penyebab Prabowo Paling Digandrungi di Pemilu 2024
Diketahui, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Pasuruhan yang memiliki lahan seluas 5000 meter persegi, nantinya akan dibangun menggunakan dana bantuan Bank Dunia yang melalui program Indonesia Tourism Development Project (ITDP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Di sinilah, kelak, sampah akan diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF),” ungkap Sarifudin.
Sambungnya, sampah yang telah lama sudah menumpuk sekian lama akan ditutup biomembran.
Lihat juga: Kunjungi Pimpinan Timur Tengah, Prabowo Perkenalkan Produk Inovasi Industri Pertahanan Karya Anak Bangsa
Selain itu, sebenarnya pada Januari 2023 sebenarnya pasokan sampah sudah dialihkan ke TPA Klagen di Kecamatan Grabag, sehingga, langkah tersebut, mengurangi tinggi volume sampah di TPA Pasuruhan.
Maka dari itu, sedikitnya sepertiga dari total volume sampah yang masuk ke TPA Pasuruhan, akan dialihkan ke TPA Klegen.
Untuk diketahui, setiap harinya TPA Pasuruhan dapat menerima pasokan sampah hingga 115 ton. Namun, pada Januari 2023 TPA Pasuruhan telah menampung sampah sekitar 1.500 ton.
Simak juga: Momen Akrab Prabowo dengan Pemimpin Timur Tengah saat Hadiri Undangan Presiden MBZ