BIMATA.ID, Jakarta- Dalam mengantisipasi lonjakan inflasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menyediakan dana Rp104,2 triliun untuk menjaga ketahanan pangan nasional tahun ini.
Dana tersebut pun tersebar dalam anggaran di kementerian/lembaga dan berbagai instansi yang mendapatkan jatah APBN dari negara.
BACA JUGA: Prabowo Bersama Anak Buah Nobar Film Adagium, Cerita Nasionalisme Besutan Rizal Mantovani
“Anggaran ketahanan pangan ada Rp104,2 triliun yang ada di kementerian/lembaga dan non kementerian/lembaga,” kata Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (20/02/2022).
Airlangga mengatakan dana tersebut akan digunakan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan perekonomian nasional yang masih dalam masa pemulihan. Apalagi dalam waktu dekat, akan ada momentum bulan puasa dan hari lebaran yang berdasarkan historisnya mengalami kenaikan inflasi.
“Ini momentum pemulihan ekonomi nasional dan inflasi yang terjaga diharapkan menjadi pondasi ekonomi di tahun 2023,” kata dia.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Dorong PB IPSI Kepri Go Olimpiade
Untuk itu, pemerintah akan membuat berbagai macam program inflasi pengendalian inflasi 2023. Salah satunya dengan gerakan nasional pengendalian inflasi pusat yang didukung oleh Bank Indonesia.
Mulai dari kegiatan pasar murah, kerja sama antar daerah, subsidi ongkos angkut, gerakan tanam cabai, replikasi model bisnis, alsintan, digitalisasi dan mempererat koordinasi.
BACA JUGA: Terkendala Dana, Sespri Prabowo Bantu Biaya Penyelesaian Studi Mahasiswa UNJ
“Ke depan, pemerintah dan Bank Indonesia baik di pusat dan daerah akan mendorong sinergi agar IHK inti inflasi tetap terjaga dalam sasarannya,” pungkasnya.