BIMATA.ID, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan akan menuntaskan angka kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen di masa akhir jabatannya di 2024. Salah satu caranya, dengan memberikan bantuan dana hingga pelatihan bagi para tukang bangunan.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto, membuka peluang kerja sama kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk swasta, guna mensukseskan pembangunan rumah layak huni sekaligus pengentasan kemiskinan ektrem di Indonesia.
BACA JUGA: Prabowo Dampingi Presiden Jokowi Lepas 140 Ton Bantuan Bahan Makanan ke Turki dan Suriah
Kebijakan itu juga sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
“Penghapusan kemiskinan ekstrem bukan sekedar tugas pemerintah saja. Tapi kita harus bersama-sama dan berkolaborasi dalam pelaksanaan di lapangan, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat pembangunan di sektor perumahan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/02/2023).
“Kami ingin meningkatkan kolaborasi dalam penyelenggaraan perumahan di 2023 ini dengan menggandeng sejumlah mitra di sektor perumahan,” kata Iwan.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Sapa Relawan Kemanusiaan yang Mengiringi Bantuan Ke Turki-Suriah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan sendiri melaksanakan perjanjian kerjasama (PKS) dengan sejumlah mitra bidang perumahan untuk mendorong pembangunan hunian layak bagi masyarakat.
Rencana kolaborasi dalam penyelenggaraan perumahan tahun anggaran 2023, diantaranya dilakukan bersama Habit For Humanity di Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan.
Kemudian, kerjasama dengan Yayasan ADRA Indonesia (Adventist Development and Relief Agency) melalui pendampingan pelatihan tukang untuk perkuatan struktur ferosemen di Nusa Tenggara Timur (NTT).
BACA JUGA: Nikmati Akhir Pekan, Prabowo Nobar Film Adagium di Bioskop Senayan
Selanjutnya, Mowilex melalui bantuan material cat ramah lingkungan dan pelatihan tukang dengan melibatkan Balai Latihan Kerja (Kemenaker).
Lalu, Bank BTN berupa tambahan pendanaan sebesar Rp 20 juta per unit serta pendampingan pasca pemberian bantuan. Terakhir, Propan melalui bantuan material cat yang menyesuaikan irisan lokasi program Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) Kementerian PUPR.