BIMATA.ID, Jateng – Relawan Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan Musyawarah Rakyat (Musra) di Sleman, Yogyakarta, Minggu (28/01/2022).
Dari hasil musra tersebut, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam survey yang dilakukan.
Prabowo mendapat suara terbanyak dengan perolehan suara 30,19 persen atau sebanyak 1.074 suara dari survey yang diikuti oleh 3.557 responden.
“Yang menarik, calon presiden di Yogyakarta nomor satu Prabowo menggeser Ganjar. Pada Musra XVI ini, Mahfud MD menduduki posisi cawapres nomor satu,” ungkap Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani saat konferensi pers pengumuman hasil Musra XVI Yogyakarta di FX Sudirman, Jakarta, Rabu (01/02/2022).
Berdasarkan hasil survey tersebut, Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan perolehan suara 30,19 persen yang disusul oleh Ganjar Pranowo 25,50 persen, Airlangga Hartarto 20,16 persen, Anies Baswedan 1,80 persen, Ridwan Kamil 1,59 persen, dan Puan Maharani dengan 1,15 persen.
“Sejauh ini, Prabowo dan Ganjar memang saling salip,” terangnya.
Andi Gani mengatakan, sejauh ini seluruh hasil Musra sudah dilaporkan ke Jokowi. Nantinya, lanjutnya, puncak Musra diperkirakan akan berlangsung pada pertengahan Maret di Jakarta. Dalam acara tersebut, akan diumumkan tiga nama capres-cawapres yang menduduki posisi tertinggi selama berlangsungnya Musra.
Sementara itu, pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, berhasilnya Prabowo menggeser nama Ganjar menjadi hal yang positif bagi Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Artinya, Gerindra telah memanaskan mesin partai sehingga terjadi pergeseran suara untuk Prabowo di Jawa Tengah.
“Bagaimanapun Jawa Tengah menjadi penting bagi Prabowo. Karena di sana basis massa PDI-P dan suara Ganjar besar di sana. Bagaimana Prabowo bisa menaklukan Jawa Tengah dengan cara-cara smooth dan smart,” jelas Ujang.
Pertemuan Prabowo beserta tokoh-tokoh masyarakat Jawa Tengah, menurut Ujang menjadi langkah penting bagi Menteri Pertahanan tersebut untuk merebut hati masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
“Jadi sebenarnya Prabowo masih punya peluang unggul di Jawa Tengah. Kalau ya dikita ini kan masyarakat juga bisa berubah. Apalagi perilaku masyarakat, perilaku pemilih publik juga bisa berubah. Tergantung sekarang bagaimana daya pikat Prabowo untuk muncul lagi sebagai tokoh yang bisa membawa harapan bagi masyarakat Jawa Tengah,” ungkap dosen ilmu politik Universitas Al Azhar Indonesia ini.
Jika koalisi partai yang mendukung Prabowo beserta unsur-unsur partai lainnya solid untuk memenangkan Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2024 nanti, maka menurut Ujang suara Prabowo bisa mengungguli capres lainnya.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Sebut NU Salah Satu Pilar Persatuan dan Kesatuan Bangsa
“Kalau itu bisa dilakukan, masyarakat Jawa Tengah misalkan ‘kesemsem’, suka, senang pada Prabowo maka, suara Prabowo bisa saja naik dan bisa saja unggul dibandingkan dengan Capres lainnya. Termasuk bisa saja unggul dari Ganjar,” ucap Ujang.
(usman-Bagoes)