Bimata

Kemenkes Tegaskan Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan ASI

BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes-RI) Siti Nadia Tarmizi menegaskan produk susu kental manis tidak dapat menggantikan asupan Air Susu Ibu (ASI) dan tidak cocok untuk diberikan pada bayi di bawah usia 12 bulan, kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan RI.

“Susu kental manis bukan suatu bentuk minuman, tetapi pelengkap sajian,” katanya, Jumat (17/02/2023).

Pihaknya juga  mengatakan, asupan makanan bergizi seimbang penting untuk tumbuh kembang anak. Pemenuhan gizi pada anak tidak dapat dipenuhi dengan mengandalkan susu kental manis.

Baca Juga : Didukung JoMan, Prabowo Makin Optimis Jadi Suksesor Jokowi

Salah satu studi terkait penyebab stunting yang diungkap oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), kata Nadia, karena anak balita diberi makan nasi dengan lauk kentang goreng, mie instan, kuah bakso, dan susunya kental manis.

“Penyebab stunting karena pola makan. Jadi, tentang susu kental manis ini sebenarnya sudah ada beberapa kali sosialisasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), juga bersama Kemenkes,” ucapnya.

Nadia mengatakan, susu kental manis adalah produk susu yang memiliki karakteristik kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen, dan kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen. Hal ini sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 34 Tahun 2019 tentang Kategori Pangan dan Codex Standard for Sweetened Condensed Milk (CXS 282-1971 Rev. 2018).

Cek Juga : Resmikan Posko, DPC Jakarta Barat Siap Galang Dukungan Pedagang untuk Prabowo Presiden

“Kadar gula yang cukup tinggi pada susu kental manis juga harus menjadi perhatian masyarakat, khususnya orang tua. Karena sesuai aturan Kemenkes, maksimum 50 gram,” jelasnya.

Hal lain yang dapat memicu kejadian stunting karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan berprotein tinggi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi.

Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut mempengaruhi kondisi malnutrisi pada janin.

Sejumlah cara mengantisipasi stunting pada anak diantaranya dengan memberikan pola asuh yang tepat, memberikan MPASI yang optimal, mengobati penyakit yang dialami anak, hingga perbaikan kebersihan lingkungan dan penerapan hidup bersih keluarga.(oz)

Simak Juga : Resmikan Sumur Air Bersih Di Lombok, Prabowo Bagikan Puzzle Peta Indonesia ke Anak-anak

Exit mobile version