BIMATA.ID, Jepara – Diinformasikan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tito Karnavian memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Inflasi yang dilaksanakan secara daring di Ruang Command Center, Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara, Senin (13/02/2023).
Diketahui, pertemuan tersebut membahas perihal penjelasan dari BPS mengenai tren kenaikan harga barang dan jasa, intervensi dan masukan untuk daerah dari Badan Pangan Nasional, berdasarkan hasil temuan lapangan satuan tugas (satgas) pangan, dan komitmen satuan TNI pusat maupun daerah untuk membantu pemerintah mengendalikan inflasi.
Mendagri mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan tren inflasi tahunan pada Januari 2023 terhadap Januari 2022 masih terkendali di angka 5,28%. Adapun angka inflasi pada Januari 2023, inflasi bulanan pada Januari 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 0,34%.
Baca Juga : 2 Anak Buah Prabowo Subianto Bebaskan TKI di Arab Saudi
”Namun kita jangan berpuas diri, karena perintah beliau (Presiden Joko Widodo) untuk terus kita jaga. Karena memang dinamika global, internasional dan juga dalam negeri terutama berkaitan dengan cuaca dan lain-lain,” ucap Mendagri Tito Karnavian pada saat secara langsung memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Inflasi yang dilaksanakan secara daring di Ruang Command Center, Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara, Senin (13/2/2023).
Selain itu, beberapa komoditas pada komponen yang menyebabkan inflasi awal tahun yaitu beras terutama beras medium dengan nilai andil sebesar 0,07%, cabai merah 0,04%, ikan segar 0,04%, dan cabai rawit 0,03%. Oleh karena itu, keempat komoditas tersebut relatif lebih tinggi dibanding inflasi bulan lalu.
Mengenai hal itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga menyampaikan komoditas minyak goreng juga sangat perlu mendapatkan perhatian.
Cek Juga : Prabowo Subianto Kembali Ingatkan Peran Ulama dan Santri Dalam Membangun Bangsa
Selain itu, guna menyeimbangkan harga komoditas minyak goreng ini adalah dengan membatasi kuantitas penjualan minyak goreng curah di tingkat eceran sebesar 10 kilogram dan 2 liter Minyakita di tingkat eceran, melarang adanya bundling atau pemaketan dalam menjual Minyak Goreng Rakyat dengan produk lain.
Sebab, sebanyak 937 karton minyak dan 11.246 liter minyak telah diamankan dari penjual melalui media sosial.
Oleh karena itu, demi menekan laju inflasi dengan cara menjaga keterjangkauan harga, yakni dengan cara ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.(Far)
Simak Juga : Beri Sambutan Via Virtual Dalam Haul K.H Ahmad Makki, Prabowo Subianto Minta Maaf