BIMATA.ID, Jabar – Pemberitaan bohong alias hoaks kerap terjadi menjelang pemilihan umum (Pemilu). Menanggapi itu, Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama Jabar untuk mewaspadai hal tersebut.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, penyebaran berita hoaks tersebut biasanya meningkat menjelang pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan, khususnya pemilihan presiden (Pilpres). Bahkan, hal itu telah terbukti sejak gelaran Pilpres pada 2014 dan 2019. Sehingga, pada Pilpres 2024 penyebaran berita hoaks harus diwaspadai semua pihak.
Kang Emil mengingatkan, agar masyarakat Jabar tidak asal dalam menyebar konten atau video yang sumber dan kebenarannya tidak jelas dan valid.
“Saya ingatkan kembali, jangan sedikit-sedikit sharing konten atau video yang belum jelas sumber dan kebenarannya,” tuturnya, usai menghadiri acara silaturahmi bersama tokoh dan ulama Kota Cirebon di Ballroom Hotel Prima, Kota Cirebon, Provinsi Jabar, Selasa (07/02/2023).
Lebih lanjut, Kang Emil mengemukakan, dirinya pernah menjadi korban berita hoaks. Yakni, mengenai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang memiliki utang sebesar Rp 300 miliar dalam pembangunan Masjid Al Jabar.
Lihat juga: 15 Ribu Kader Gerindra Sulsel Bakal Sambut Prabowo di Makassar
Namun setelah dicek, ternyata berita itu dipastikan tidak benar. Pasalnya, Pemprov Jabar telah melunasi seluruh biaya pembangunan masjid tersebut. Adapun anggaran yang masih belum diselesaikan ialah dari kontraktor kepada pihak lain, dengan nominal hanya Rp 300 juta.
“Kalau dari Pemprov Jabar dipastikan sudah selesai semua, tidak ada (anggaran) yang menunggak atau belum dibayarkan. Saya jadi korban hoaks,” pungkas Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil menyampaikan, kalau hal itu tidak terlalu mengkhawatirkan tingkat kerawanan kriminalitas di Provinsi Jabar menjelang Pilpres 2024. Sebab, sinergitas TNI-Polri berhasil menjaga kondusifitas. Sehingga, lebih mengkhawatirkan tentang ancaman penyebaran hoaks.
Simak juga: Nahdliyin Teriaki Prabowo Subianto ‘Presiden Selanjutnya’ di Harlah 1 Abad NU
“Kami mengajak semua pihak, termasuk media massa untuk mencegah penyebaran berita hoaks seperti 2014 dan 2019,” ucap politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
[ML]