BIMATA.ID, Jakarta- VP Public Relations Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus menjelaskan dalam pengerjaan pembangunan proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), KAI berkolaborasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek yang dapat dipertanggungjawabkan.
Diketahui, progres konstruksi tersebut, pada saat ini sudah mencapai di angka 89,11%, kemudian, pengoperasiannya dilakukan pada Juli 2023. Sehingga, PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen, untuk segera menyelesaikan proyek LRT Jabodebek dengan Good Corporate Governance (GCG).
“KAI menggandeng BPKP sehingga semua pengeluaran tentang LRT Jabodetabek direview dan KAI mengeluarkan pembiayaan sesuai rekomendasi dari BPKP. Dengan sudah ditinjau oleh auditor negara, maka pembayaran yang dilakukan KAI kepada kontraktor sudah mempunyai akuntabilitas sesuai governance,” jelas VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Baca juga : Momen Prabowo Subianto Dampingi Presiden Jokowi di Rapim TNI-Polri Tahun 2023
Selain itu, komitmen dan konsistensi KAI dalam menerapkan GCG secara berkelanjutan menjadi bukti dengan meraih penghargaan sebagai Indonesia Trusted Company berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dalam kurun dua tahun berturut-turut pada tahun 2021 dan tahun 2022.
Sebelumnya baca juga : Migrasi Pemilih Jokowi Ke Prabowo Terungkap Via Musra di Jawa Tengah
Mengenai hal itu, LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.
FIQ/FID