BIMATA.ID, Jakarta- Perusahaan teknologi Amerika Serikat Dell Inc pada mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 6.650 karyawan seiring merosotnya permintaan komputer personal (PC).
Mengutip dari BBC, Selasa (7/2/2023) jumlah tersebut mencakup sekitar 5 persen karyawan Dell secara global.
Sebelumnya pada 2020, Dell telah memberhentikan ribuan karyawan akibat berlangsungnya pandemi COVID-19.
Baca juga : Soal Dikhianati, Ketua Harian Gerindra: Pak Prabowo Ajarkan Kami Untuk Berbesar Hati
Menurut Jeff Clarke, COO Dell, reorganisasi departemen dan pemberhentian karyawan diharapkan dapat meningkatkan efesiensi perusahaan.
“Kami secara berkelanjutan mengevaluasi operasional untuk memastikan struktur yang tepat dalam menyedikan pelayanan dan produk terbaik bagi para mitra dan konsumen,” ungkap Clarke.
Sebelumnya baca juga : Prabowo Beri Kepercayaan Buruh Lepas Jadi Pengucap Pembukaan UUD 45 di HUT Gerindra
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global membuat berbagai perusahaan teknologi raksasa memutuskan untuk melakukan pemberhentian karyawan secara masif. Google, Amazon, dan Meta beberapa waktu lalu telah memulai program PHK masal.
Artikel terkait : Prabowo Ucapkan Terima Kasih Kepada Jokowi Dalam HUT ke-15 Gerindra