BIMATA.ID, Jakarta- Diinformasikan Perusahaan Fedex akan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya dalam jumlah yang berkisar 10% mulai dari jajaran pejabat hingga Direkturnya.
Diketahui, PHK ini bertujuan untuk menghemat biaya sebesar US$3,7 miliar atau setara Rp 55,1 triliun, maka, langkah ini telah dilakukan oleh perusahaan terhadap sekitar 12 ribu karyawan sejak Juni lalu.
CEO Fedex Raj Subramaniam mengatakan, PHK untuk para senior yang diberitahukan langsung oleh Fedex kepada karyawannya melalui via email, oleh karena itu, dipastikan banyak bos – bos besar Fedex yang akan menjadi pengangguran.
Baca juga : Gerindra Ingin Prabowo Presiden, Muzani: Kami Ingin Kekayaan Indonesia Digunakan untuk Kemakmuran Rakyat
“Sayangnya, ini adalah tindakan yang diperlukan untuk menjadi organisasi yang lebih efisien dan gesit,” tulis CEO Fedex Raj Subramaniam, pada Kamis (02/01/2023).
Sambungnya, ia sedang mengkonsilidasikan beberapa tim dan fungsi yang ada di perusahaan, sebab, ia menyalahkan penurunan bisnis global sebagai sumber masalah keputusan PHK ini.
Selengkapnya : Prabowo Subianto Sebut NU Salah Satu Pilar Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Untuk diketahui, para pengamat memandang datarnya permintaan bahkan cenderung melambat dan tekanan keuntungan yang berkelanjutan dari unit bisnis perusahaan Fedex yang begitu mahal serta dijalankan secara terpisah.
Artikel terkait : Prabowo Subianto : NU Hadir Beri Kontribusi Besar Terhadap Kebangkitan, Ekonomi, Pendidikan dan Ummat
FIQ/FID