BIMATA.ID, Yogyakarta – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengatakan, Gunung Merapi kembali mengalami erupsi awan panas dengan durasi erupsi awan panas terjadi lebih dari 2 menit.
“Gunung Merapi mengalami guguran awan panas pukul 07.10 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 52 mm dan durasi 130 detik,” katanya, Rabu (08/02/2023).
Baca Juga : Prabowo Beri Kepercayaan Buruh Lepas Jadi Pengucap Pembukaan UUD 45 di HUT Gerindra
Pihaknya juga menjelaskan, Lokasi luncuran awan panas masih berada di kubah sisi barat daya. Lokasi ini menjadi titik pertumbuhan kubah lava yang setiap saat bisa memunculkan material erupsi.
“Jarak luncur (awan panas sejauh) 1500 meter ke arah Kali Boyong atau barat daya,” jelasnya.
Saat ini Guguran awan panas itu menyebabkan hujan abu di sejumlah lokasi. Berdasarkan laporan yang masuk di BPPTKG, hujan abu terjadi di wilayah Kabupaten Boyolali.
Cek Juga : DPD Gerindra Jateng Instruksikan Strategi Kemenangan Prabowo di 2024, Serta Gelar Kegiatan Senam
“Sampai saat ini info dampak hujan abu terjadi di wilayah Desa Sangup, Kecamatan Musuk dan Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari Kabupatan Boyolali,” ucapnya.
BPPTKG juga menegaskan dalam laporannya potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.(oz)
Simak Juga : Prabowo Ucapkan Terima Kasih Kepada Jokowi Dalam HUT ke-15 Gerindra