BIMATA. ID. SOPPENG. —Kementrian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional melakukan kegiatan gerakan masyarakat pemasangan tanda batas (GEMAPATAS) di mattoanging Kelurahan Salokaraja kabupaten soppeng, Jumat (03/02/2023)
Kegiatan ini di laksakan serentak diseluruh indonesia dan akan menjadi catatan pada museum rekor dunia indonesia (MURI) guna mempercepat pendaftaran tanah sintematis lengkap (PTSL) 2023.
GEMAPATAS (Gerakan masyrakat pemasangan tanda batas ) adalah langkah awal persiapan pelaksanaan kegiatan PTSL terintegrasi tahun 2023 pemasangan 1 juta patok di seluruh wilayah NKRI .
Bupati Soppeng H. A. Kaswadi Razak . SE. Mengatakan kegiatan ini di laksakan guna menghindari konflik dan mengurangi masalah antar batas tanah dan kegiatan ini di lakukan secara nasional yang di lakukan di 33 provinsi sekaligus memecahkan rekor muri.
“Petugas di pertanahan di harapkan melayani masyarakat dengan baik dan menganggap masyarakat sebagai keluarga karna pasti kepala desa dan lurah masih banyak mendapat pengaduan dari masyarakat mengenai masalah pertanahan” jelas Bupati
Kepala pertanahan Filzah Wajdi, S. P., M. Si ,mengatakan kami telah menyelesaikan 100% target PTSL sebanyak 4.000 SHAT dan PBT 5.010 Bidang dan pada redistribusi tanah 2.250 SHAT, dan pada tahun ini target PTSL sebanyak 7.912 dan target pengukuran 17.396 Ha dan redistribusi tanah sebanyak 2.750 bidang .
“Penempatan dan pemasangan tanda batas bidang tanah harus sudah ada kesepakatan antar pemilik atau pemegang hak dengan tentangga perbatasan, tanda batas di buat dari beton atau terbuat dari pipa besi panjang 50 cm , 40cm di masukka di tanah dan 10 cm di permukaan tanah jika tanda batas tanah telah terpasang akan memudahkan dan mempercepat petugas pertanahan dalam mengukur tanah dalam program PTSL “, tegas Filzah.
Sekedar di ketahui bahwa Dalam kegiatan ini kabupaten soppeng akan memasang 2000 patok .
( Muhammad Yusranda)