BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menjelaskan pihaknya sudah melakukan modifikasi cuaca di Makassar untuk meminimalisasi potensi bencana hidrometeorologi. Namun, TMC sempat berhenti dikarenakan biaya yang cukup mahal.
“Makassar juga curah hujannya tinggi. Di awal-awal tahun Makassar banjir, di sana juga ada 20 kabupaten dan kota dilaksanakan TMC kemudian berhenti karena TMC ini cukup mahal jadi tidak bisa sepanjang tahun TMC,” katanya, Senin (20/02/2023).
Baca Juga : Prabowo Bersama Anak Buah Nobar Film Adagium, Cerita Nasionalisme Besutan Rizal Mantovani
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui curah hujan yang ada di Makassar. Dikatakan, BNPB akan kembali melakukan TMC di Makassar jika BMKG melaporkan adanya curah hujan yang tinggi.
“Kita lihat dan berkoordinasi dengan BMKG, lepas kurang lebih satu bulan ternyata hujan deras lagi. Kita juga berangkat ke sana tanggap daruratnya sudah dilakukan bantuan dari pusat juga. Seandainya nanti dari BMKG di sana curah hujannya tinggi ya kita laksanakan TMC juga di sana (Makassar),” jelasnya.
TMC sendiri merupakan pendekatan atau teknik menurunkan hujan dengan menggunakan bahan semai natrium klorida (NaCl) yang diangkut dan disebarkan ke bibit awan dengan menggunakan pesawat.(oz)
Simak Juga : Nikmati Akhir Pekan, Prabowo Nobar Film Adagium di Bioskop Senayan