BIMATA.ID, Dompu – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Irwan menyampaikan, kalau masih ada sejumlah faktor kerawanan pada Pemilu 2024. Seperti berbagai macam konflik yaitu politik uang, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), sampai penyebaran informasi bohong.
“Ada sedikit (kerawanan Pemilu) terkait penyebaran berita hoaks dan politisasi SARA yang ada di Dompu ini,” ujar, Irwan, hal ini dilansir melalui salah satu laman media, pada Selasa (07/02/2023).
Irwan menjelaskan, bahwa kerawanan lain dalam rangkaian pemilu 2024, adalah penetapan daftar pemilih tetap (DPT).
Baca Juga : Prabowo Subianto Tegaskan Siap Bela Pemerintahan Presiden Jokowi Hingga Berhasil
“Itu pasti punya kerawanan tersendiri mulai dari proses hingga penetapan data pemilih,” katanya.
Tingkat kerawanan Pemilu di Dompu masuk dalam lima besar di regional Bali Nusra (Nusa Tenggara). Namun, kini, Dompu tidak lagi masuk sebagai daerah rawan dalam pelaksanaan Pemilu tersebut.
Guna mengantisipasi hal tersebut, bawaslu Dompu sudah meluncurkan program Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Dasar penyusunan IKP ini mulai dari penyelenggaraan Pemilu Presiden 2019 sampai Pemilihan Bupati 2020.
Cek Juga : Prabowo Ucapkan Terima Kasih Kepada Jokowi Dalam HUT ke-15 Gerindra
Irwan melanjutkan, bahwa hasil penyusunan program tersebut menjadi dasar Bawaslu untuk meminimalkan kerawanan Pemilu.
“Bawaslu sebagai pengawas selalu siap dari pengalaman kerawanan yang lalu untuk diminimalisasi,” tutupnya.(ML)
Simak Juga : Prabowo Subianto Tegaskan Siap Bela Pemerintahan Presiden Jokowi Hingga Berhasil