BIMATA.ID, Cianjur – Dua ratusan warga korban bencana alam gempa Cianjur, Provinsi Jawa Barat, yang telah mengajukan relokasi dari empat desa terdampak, pada pekan depan sudah menempati rumah relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, setelah Surat Keputusan (SK) Bupati Cianjur keluar.
Juru Bicara Penanganan Gempa Cianjur, Budhi Rahayu Toyib mengatakan, pembangunan 200 unit rumah relokasi di Desa Sirnagalih sudah tuntas dikerjakan dan penyerahan kunci ke tangan pemilik warga terdampak gempa akan dilakukan oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman.
“Semua unit sudah selesai dibangun dan tinggal penyerahan kunci pada warga korban gempa yang lebih dulu mengajukan relokasi dari Desa Nagrak, Benjod, Sarampad, dan Mangunkerta. SK Bupati keluar mereka sudah dapat pindah,” kata Budhi, dikutip dari antara, Jumat (24/02/2023).
Menurut Budhi, untuk relokasi lahan di Kecamatan Mande, masih dalam proses pembangunan dan baru 90 unit yang selesai dari target 151 unit rumah yang dibutuhkan.
Sedangkan untuk target pembangunan, direncanakan selesai sebelum bulan puasa, sehingga warga sudah bisa mengisi rumah barunya.
Baca Juga : Prabowo Pamerkan Inovasi Industri Karya Anak Bangsa di Kancah Internasional
Dan untuk lahan di Kecamatan Pacet, kata Budhi, untuk memenuhi rumah relokasi sebanyak 496, rencananya akan dibangun sebanyak 150 unit, namun proses lahan-nya masih dalam tahap negosiasi dengan pengelola Hak Guna Usaha (HGU) eks Perkebunan Batulawang serta menunggu hasil penelitian kelayakan dari BMKG.
“Untuk lahan di Mande ditargetkan tuntas sebelum bulan puasa, sehingga dapat dihuni warga korban gempa yang sudah siap direlokasi. Kalau yang di Kecamatan Pacet mungkin masih lama, namun diupayakan proses negosiasi tuntas akhir bulan,” ucapnya.
Budhi menjelaskan, calon pemilik rumah relokasi merupakan warga korban gempa yang tinggal di zona merah patahan Cugenang, terlebih dahulu mengajukan surat pernyataan kesiapan.
Saat menempati rumah relokasi, mereka cukup melihat nomor urut yang sesuai dengan nomor rumah.