BIMATA.ID, Maluku – Fenomena kemunculan sebuah pulau kecil di permukaan laut di Desa Teineman, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, terjadi usai gempa berkekuatan magnitudo 7,5 pada Selasa, 10 Januari 2022.
Kepala Desa (Kades) Teineman, Bonni Kelmaskossu mengatakan, tumpukan material berbentuk pulau itu muncul setelah gempa.
“Betul, itu tiba-tiba muncul setelah gempa,” katanya, Rabu (11/01/2023).
Bonni menyebutkan, warga sempat panik saat kemunculan pulau tersebut.
Saat ini, terdapat 716 warga mengungsi di dataran tinggi. Mereka membangun dan tinggal di tenda darurat di area hutan sampai menunggu instruksi berakhirnya gempa susulan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Tanimbar.
“Kami saat ini ada di gunung di area hutan. Warga sementara ini diungsikan sampai ada informasi lagi dari pemerintah,” tandas Bonni.
Bonni meminta, agar Pemkab Kepulauan Tanimbar meneliti fenomena kemunculan pulau yang timbul dari dasar laut tersebut. Serta, memberikan bantuan kepada warga yang terkena bencana gempa, terutama yang tinggal di pulau-pulau kecil.
“Pemerintah juga jangan hanya melihat pulau itu sebagai fenomena. Tapi, juga mengirim peneliti dan bantuan kepada wilayah yang terdampak gempa, terutama di pulau-pulau kecil,” sambungnya.
Terpisah, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyampaikan, kemunculan pulau itu merupakan fenomena alam biasa.
“Sebenarnya peristiwa alam semacam ini merupakan fenomena alam biasa, yang dikenal dengan istilah kemunculan gunung lumpur yang populer disebut sebagai mud volcano,” ujarnya.
Daryono menjelaskan, gunung lumpur seperti itu terkadang muncul di permukaan beberapa saat setelah terjadi gempa kuat. Secara fisis, tekanan di dalam lapisan kulit bumi terakumulasi ketika cairan dan gas bawah tanah tidak dapat keluar akibat terjebak dalam lapisan sedimen.
Gempa memberi tekanan lebih pada lapisan plastis di bawahnya. Saat tekanan di lapisan yang lebih dalam mengendur, maka tekanan akan menyebar ke luar. Kondisi tersebut memicu munculnya pulau baru.
“Gunung lumpur pulau baru akhirnya terbentuk ketika cairan dan gas dalam bumi menemukan jalan keluar ke permukaan, melalui rekahan batuan yang terbentuk akibat guncangan gempa kuat,” tutup Daryono.
[PAN]