Bimata

Tren Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Moncer Berkah Tingginya Kepuasaan Kinerja Jokowi, Anies Malah Keok

BIMATA.ID, Jakarta- Lembaga survei Indiaktor Politik Indonesia merilis survei terbarunya soal elektabilitas tiga figur sebagai bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024. Secara tren Ganjar dan Prabowo mengalami kenaikan, sementara Anies turun.

Elektabilitas hasil survei Indikator berdasarkan simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dengan angka 35,8 persen, kemudian disusul Anies di bawahnya dengan 26,7 persen dan Prabowo di urutan ketiga dengan 28,3 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, dari hasil survei itu secara tren elektabilitas Ganjar dan Prabowo meningkat, lantaran mendapatkan efek dari elektoral tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi yang juga alami kenaikan.

“Jadi bisa kita simpulkan dari sini, ketika approval presiden naik di bulan Desember, itu yang meningkat elektabilitasnya yang meningkat itu Ganjar dan Prabowo,” kata Burhanuddin dalam paparannya secara daring, Rabu (4/1/2023).

Adapun justru, dengan naiknya tingkat kepuasan kinerja Jokowi malah berdampak pada elektabilitas Anies yang dinyatakan turun.

“Yang turun elektabilitasnya Anies, tapi ketika elektabiliitas meningkat itu terjadi ketika approval presiden turun,” tuturnya.

Menurutnya, elektabilitas Anies justru naik ketika tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi alami penurunan. Hal itu terjadi pada November 2022 lalu.

“Di bulan November, approval presiden drop dari 70 ke 66, elektabilitas Anies meningkat. Jadi saya ingat pernyataannya Zulfan Lindan, Anies dianggap sebagai antitesis Pak Jokowi. Ada benarnya di sini, karena ketika approval presiden naik, itu Anies tertekan elektabilitasnya,” tuturnya.

“Tentu posisi NasDem menjadi dilematis, karena ada di bagian dari pemerintah, tapi capresnya Anies Baswedan,” sambungnya.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 1 sampai 6 Desember 2022, dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang.

Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang tersebar di 34 provinsi yang telah memiliki hak pilih.

Responden terpilih diwawancara secara tatap muka. Metode yang digunakan dalam survei ini multistage random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Exit mobile version