Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menghargai penyelenggaraan festival yang sarat akan kekayaan tradisi Islam Nusantara. Dalam gelaran ini, kata Presiden, masyarakat disuguhkan sejumlah penampilan yang mampu menggugah kecintaan terhadap kekayaan budaya bangsa.
“Saat ini digelar Festival Tradisi Islam Nusantara untuk menampilkan dan memperkenalkan kembali kekayaan tradisi Islam Nusantara, menggugah kepedulian dan kecintaan kita pada kekayaan budaya bangsa,” ujar Presiden.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara mendorong masyarakat untuk belajar dari para alim ulama yang memilih jalan kebudayaan sebagai salah satu media dalam menjalankan dakwah dan syiar Islam di masa lalu. Berkat hal tersebut, lanjut Presiden, ajaran Islam mampu berkontribusi besar dalam membangun peradaban nusantara.
“Ajaran Islam bisa bersanding dan menjiwai kebudayaan-kebudayaan yang ada di daerah-daerah kita di Tanah Air yang beragam, yang bermacam-macam, dan memberikan kontribusi besar dalam membangun peradaban nusantara,” tambahnya.
Selain itu, berkat kearifan para alim ulama tersebut Indonesia memiliki beragam seni budaya dengan corak Islam yang kokoh. “(Seni budaya corak Islam) telah beradaptasi dan mewarnai corak ragam kebudayaan Indonesia, memperkaya dan menjadikan kebudayaan kita makin istimewa,” tuturnya.
Tidak hanya sebagai tontonan, seni dan budaya ini juga mengandung pesan tuntunan hidup untuk selalu mengingat keagungan Allah Swt.
“Mengajak amar makruf nahi mungkar, menghaluskan rasa, memperkuat toleransi serta moderasi, menjaga keharmonisan dalam keberagaman, serta memperkuat sistem sosial dalam masyarakat nusantara,” tambahnya.
Untuk itu, Presiden mengajak umat Islam di seluruh Tanah Air untuk turut menjaga dan melestarikan kekayaan budaya nusantara yang beragam. Salah satunya dengan menggunakan seni budaya sebagai bagian dari dakwah untuk membangun peradaban.
“Membawanya tetap eksis dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman di masa depan,” jelas Presiden Jokowi.
(W2)