BIMATA.ID NTT Nono bocah cilik asal NTT ini baru saja membawa harum nama Indonesia usai menjadi juara 1 lomba Matematika Internasional Abacus World Competition tingkat dunia.
Nama Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay harum seusai prestasinya menyabet juara pertama International Abacus World Competition 2022.
Dirinya berhasil menyingkirkan 7.000 peserta lainnya dalam kompetisi matematika dan sempoa tingkat dunia dan ini adalah prestasi anaka negeri yang patut diacungi jempol.
Nono lahir di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT, pada 2 April 2015. Ia lahir dari pasangan Raflim Meo Tnunai dan Nuryati Seran. Sang ayah bekerja serabutan, dulunya kuli atau tukang bangunan. Sedangkan sang ibu merupakan guru dengan status kontrak.
Sejak kecil, Nono dikenal super aktif. Meski ia gemar bermain dengan teman-temannya, namun Nono tak menanggalkan kewajibannya belajar, membaca, dan menulis.
“Dia sejak kecil itu sangat aktif, suka lari sana-sini, bermain dengan teman-teman,” ungkap Nuryati dikutip dari Youtube (26/1).
Nono sudah bisa berbicara lancar saat usia satu tahun.Saat berusia lima tahun dan duduk di Paud Tunas Belia, ia sudah bisa membaca. Bahkan, ia mengikuti kursus bahasa Inggris setiap pekan.
“Dia ini baru usia satu tahun sudah aktif berbicara. Saat masuk Paud dia sangat pintar. Bahkan, minta untuk ikut kursus bahasa Inggris,” cerita Nuryati.
Sebetulnya, kata Nuryati, kondisi ekonomi yang pas-pasan, bahkan tak stabil membuatnya sulit memberi pendidikan lebih kepada Nono. Tetapi, kemauan Nono keras.
“Rasa ingin tahu Nono sangat tinggi. Jadi, dia paksa kami harus ikut kursus. Beli buku bacaan. Terpaksa kami turuti saja kemauannya biar semangat belajar tidak redup,” pungkas Nuryati.
(W2)