Bimata

Menteri BUMN Optimis Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur Bali Bisa Menjadi Wisata Kesehatan Dunia

BIMATA.ID, Bali – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimis untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia yang bertempat di Sanur, Bali akan mendorong ekonomi nasional maupun lokal.

Pernyataan itu, dinyatakan Erick saat Megawati Soekarno Putri yang meninjau KEK Sanur pada Senin 16 Januari 2023.

Diketahui, kawasan yang dibangun berdasarkan visi pariwisata Presiden Republik Indonesia (RI) pertama Soekarno untuk memajukan Indonesia di panggung turisme internasional itu tengah ditransformasikan Kementerian BUMN agar bisa menjadi destinasi wisata komprehensif yang menonjolkan wisata kesehatan dan pariwisata.

Baca Juga:Hasil Survei: Prabowo Tak Terkalahkan di Jabar, Anies dan Ganjar Kalah Telak

“Selama ini, kita kehilangan hingga Rp 97,5 Triliun setiap tahun dari dua juta penduduk Indonesia yang berwisata medis ke Singapura dan Malaysia. Selain itu, pengembangan KEK Sanur akan menata ulang struktur ekonomi agar pariwisata Bali bukan lagi mass tourism seperti sekarang, tapi bergeser kepada quality tourism, yang bisa meningkatkan length of stay dan spending wisatawan di Bali. Ini akan mempunyai dampak ekonomi luas bagi masyarakat lokal,” ucap Erick.

Pengembangan tersebut, diproyeksikan mampu menyerap sekitar di angka 4 s/d 8% masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Diharapkan pada tahun 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai 123.000 hingga 240.000 orang. Sehingga pada tahun 2045, juga diharapkan bisa menghemat devisa dengan jumlah yang mencapai Rp 86 triliun.

Baca Juga:Prabowo Beberkan Filosofi Blangkon

Dalam kunjungan itu, juga dihadiri Ketua Dewan Pimpinan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani, Gubernur Bali I Wayan Kostar dan Sekretaris jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

 

(Fikri/ZBP)

Exit mobile version